Wednesday, June 26, 2013

Membuat bingkai tekstur kayu dengan photoshop


Jumpa lagi sobat, semoga kabarnya baik selalu,,,kali ini saya akan mencoba membuat gambar sederhana, yaitu bingkai atau mungkin lebih akrab kita menyebutnya frame, kali ini saya akan menggambarnya dengan bertekstur kayu yang akan saya buat dengan menggunakan photoshop, seperti ini hasil sudah jadinya :


Baiklah sekarang tidak usah banyak basa - basi lagi kita mulai saja menggambarnya dengan membuat file baru menggunakan Cntrl +N pada photoshop kita, dan silahkan atur ukurannya sesuai kebutuhan sobat.

setelah itu kita bisa menghidupkan layer dokument kita yang terkunci yaitu dengan cara mengklik dua kali gambar kunci yang ada pada layer di palet layer lalu klik Ok pada menu yang muncul, atau bisa juga dengan meng copy layer sehingga kita mempunyai layer baru yang tidak terkunci, di sini saya copy saja layernya dengan mengklik layer > New > layer via copy.

Seterusnya kita warnai, layer copy itu dengan menggunakan paint bucket tool tentunya setelah merubah set foreground kita dengan waarna yang kita inginkan, dan disini karena kita akan menggambar tekstur kayu tentunya saya kasih warna coklat.



Sekarang kita mulai menggambar bentuk bingkainya, pertama kita gunakan rectangular marque tool,di tengah lembar dokumen yang tadi kita buat dan sudah kita warnai, kemudian tekan tombol Delet, sehingga tengahnya terhapus.

Gambar bigkainya sudah mulai terlihat sobat, sekarang kita tinggal menjadikan gambar bingkai itu bertekstur kayu, disini kita bisa memanfaatkan filter pada photoshop kita dan yang akan kita gunakan kali ini adalah dengan meng klik Filter > Render > fibers, tapi sebelumnya kita harus merubah warna set foreground dan set background di tool box kita dengan warna coklat gelap dan coklat terang supaya gambar tekstur kayu kita lebih nampak, setelah muncul menu filter rendernya silahkan sobat coba -coba geser saja pengaturan nilai varience dan strength nya, klik -klik juga randommize nya dan lihat efeknya...setelah merasa sudah sesuai keinginan sobat baru klik OK, 



 kita telah berhasil membuat gambar tekstur kayunya, untuk selanjutnya kita buat dulu gambar kita menjadi tampak tiga dimensi, kita klik kanan dan gunakan blanding option, lalu pada menu blanding option kita klik tulisan Bevel and Emboss dan atur nilai size dan defth nya...sehingga gambar kita tidak terlihat datar



Sekarang kita buat contour pada gambar kita, dengan mengklik tulisan contour pada menu blanding option kita,



dan silahkan coba jajal semua pilihan contour yang ada dengan meng klik gambar segitiga hitam pada kotak kecil untuk memunculkan gambar pilihan contournya, dan tentunya tiap gambar memiliki efek yang berbeda pada gambar kita, kita bisa menyimpan file PSD kita ini, supaya nanti jika membutuhkannya kita tinggal menggunakannya tidak harus membuatnya lagi,  selanjutnya kita tinggal menggunakannya pada foto kita yang akan kita pakaikan bingkai, dengan cara mendragnya yaitu menahan klik kiri sambil menekan tombol cntrl pada key board kita dan menggesernya pada foto kita untuk mengngatur posisinya supaya pas gunakan move tool,,,setelah kira - kira pas gabungkan layer - layernya dengan Layers > Merge visible



Gambar bingkai bertekstur kayu yang kita buat pun sudah selesai, ini dia gambar dengan motif contour yang berbeda :




 

Atau bisa juga kita menggabungkankannya dengan teksture yang tersedia di menu blanding optios photoshop kita, kita tinggal mengklik tulisan tekstur dibawah tulisan contour tersebut dan memilih pilihan teksture yang kita sukai, seperti ini salah satu contohnya :


Cukup sampai di sini dulu ya sobat, tutorial sederhana saya kali ini,,,,SALAM

Sunday, June 16, 2013

Dongeng : KISAH TABIB PENGEMBARA (Bagian 2 )


Rupanya Mentari sudah mulai agak bersahabat, sinarnya agak sedikit meredup tidak terlalu terik seperti sebelumnya. Dijalanan kampung yang sedikit terjal dan pinggir -pinggirnya banyak ditumbuhi rumput -rumput liar itu, mereka berdua berjalan dengan santai, sesekali terdengar  suara tawa diantara obrolan mereka.

" Maaf tuan, Tuan begitu hebat dalam ilmu mengobati pengobatan, pastilah saat tuan masih muda, tuan berguru pada seorang tabib yang hebat dan terkenal seperti tuan sekarang, kalau boleh saya tahu siapa nama atau julukan guru tuana tersebut?,...." tanya si pelayan pada si Tabib.

Mendengar pertanyaan si pelayan, Si Tabib  hanya tersenyum dan berkata pada si pelayan " Tidak, aku tidak pernah belajar cara mengobati atau berguru pada siapapun" jawab si Tabib enteng

Si pelayan mengernyitkan keningnya karena tidak begitu paham dengan jawaban si tabib, ia pun bertanya kembali " Apa maksud tuan dengan tidak pernah belajar,..."


******


Si tabibpun mulai menceritakan kisah hidupnya, dan bagaimana awal mula dia bisa mengobati orang yang sakit,
"Masa mudaku, bisa di bilang merupakan lembaran paling suram dari catatan perjalanan hidupku, saat aku seusiamu aku sudah menjadi perampok yang sangat ditakuti di daerah asalku, mungkin karena kebengisanku, karena saat itu aku sama sekali tidak kenal dengan yang namanya rasa kasihan juga rasa takut, siapapun yang berani melawanku, maka nyawa mereka yang akan jadi taruhannya, tapi kemudian kejadian itu merubah jalan hidupku " si tabib menghentikan ceritanya sejenak untuk menghela napas panjang, seolah berusaha melepaskan beban dari bayangan masa lalu kehidupannya yang kelabu, setelah sejenak melirik ke arah si pelayan yang tampak penasaran, ia kembali meneruskan kisahnya
 " Pagi itu aku berniat pulang ketempat persembunyianku di sebuah Goa yang berada di tengah - tengah hutan, sehabis menjarah sebuah desa, karena aku merasa lelah setelah merampok dan berjalan hampir semalaman, sesampainya di tepi hutan aku putuskan untuk beristirahat dulu sebentar.

waktu itu aku sedang duduk beristirahat di atas sebuah batu, tiba - tiba aku mendengar suara yang tertawa, suaranya terdengan nyaring dan berulang sampai beberapa kali, tentu saja aku merasa marah dan dan tersinggung, karena aku pikir suara itu di tujukan untuk meledekku, tapi ketika aku melihat -lihat ke sekelilingku, ternyata tidak ada manusia di tempat itu kecuali aku, aku pun sesumbar menantang orang yang berani menertawakanku itu, berharap orang itu mau menampakan diri,

tapi benar benar di luar dugaanku, karena ternyata yang menertawakanku itu bukanlah manusia, melainkan hanya seekor burung kecil, burung itu terbang mendekat dan bertengger disalah satu ranting pohon yang tidak jauh dari tempat aku berdiri, dan tidak hanya itu, kekagetanku bertambah ketika ketika aku tahu kalau burung kecil yang memiliki warna bulu sangat indah itu juga bisa bicara layaknya manusia, dia bicara kepadaku dengan suara nyaringnya;
" Hai manusia,,,kenapa kau harus merasa tersinggung ketika aku menertawakanmu, bukankah kau memang pangtas untuk di terwakan? "

Waktu itu, dengan berang aku aku bertanya pada burung kecil itu "Apa maksudmu burung sialan, apa kau ingin aku bunuh!?...."

Burung kecil itupun kembali bicara, menimpali kata - kataku, dari suaranya yang lantang aku tidak merasakan ada rasa takut sedikitpun pada burung itu, meskipun aku mengancamnya " Hai manusia, Aku diciptakan hanya sebagai burung kecil, tapi aku masih bisa memberi manfaat pada makhluk lainnya, setidaknya aku masih bisa membuat manusia merasa senang ketika mendengar kicauan merduku saat pagi hari, tapi lihat dirimu apa manfaatmu untuk yang lain, yang kamu lakukan selama ini hanya membawa kerugian dan kesengsaraan bagi manusia lainnya"  kata burung itu sambil terbang meninggalkanku dan hilang diantara rimbunnya dedaunan.


Setelah kejadian aneh itu, entah kenapa hatiku tidak pernah bisa tenang, aku selalu merasa gelisah, ucapan burung kecil itu seperti terus menghantuiku dan terus mengiang di telingaku,

Sejak saat itu, aku putuskan untuk berhenti merampok, semua harta hasil rampokanku yang aku kumpulkan di Goa tempat persembunyianku, aku bagi - bagikan pada orang - orang miskin di kampung - kampung yang pernah aku rampok, sampai habis tidak tersisa sedikitpun, tapi hatiku tetap saja diselimuti keresahan dan kegelisahan,

hampir dua tahun aku tidak keluar dari hutan itu, aku hanya memakan apa saja yang tersedia didalam hutan itu, siang malam yang aku lakukan hanya memohon, berharaf yang maha kuasa masih mau memaafkan kesalahku yang menggunung, dan aku berharaf yang maha kuasa masih berkenan, menjadikanku orang yang biasa memberi banyak manfaat pada makhluk lain dalam sisa umurku.

Sampai pada suatu hari, aku sedang mencari buah - buahan untuk persediaan makananku, tanpa sengaja aku terpeleset dan jatuh dari tebing yang sangat tinggi, aku tidak tahu entah berapa lama aku tidak sadarkan diri, yang aku ingat, ketika aku tersadar, kakiku terasa sangat sakit dan tidak bisa di gerakan, mungkin tulang- tulangnya patah, saat itu yang ada dalam benaku, itulah saat dimana aku akan segera sampai pada ajalku, aku tahu persis, di hutan itu tidak ada manusia lain selain diriku, jadi tidak mungkin ada yang bisa menolongku. tapi tiba - tiba aku mencium aroma harum yang semerbak, ternyata berasal dari bagian kakiku yang terluka, karena terdorong rasa penasaran, aku coba untuk memegang kakiku, dan sungguh ajaib ketika tanganku menyentuh kakiku, rasa sakitnya tiba - tiba hilang dan kakiku sembuh seperti sedia kala.

Sejak saat itu, setiap ada binatang yang sedang sakit atau terluka disekelilingku, hidungku akan mencium aroma wangi yang semerbak dan aku bisa menyembuhkannya hanya dengan menyentuhnya dengan tanganku, tapi jika di sekelilingku ada benda atau apapun yang di dapatkan dengan cara yang tidak baik maka hidungku akan mencium bau busuk yang menyengat.

Akhirnya aku putuskan untuk keluar dari hutan itu dan mengembara, agar aku bisa mengobati banyak orang dan memberi manfaat pada mahluk lain, seperti keinginanku" 

Si tabib mengakhiri ceritanya sambil tersenyum pada si pelayan yang tampak kagum mendengar kisah perjalanan hidupnya, si pelayan pun berkata " ternyata kisah hidup tuan benar - benar hebat, dan setelah menyimak cerita  tuan, dan semua rasa penasaran saya sekarang terjawab sudah, kenapa tuan tidak mau memakan jamuan dan tinggal berlama -lama dirumah majikan saya  pasti karena tuan mencium bau busuk dan tuan merasa tidak nyaman, karena memang majikan saya itu, mengumpulkan harta kekayaannya, dengan cara menjadi Lintah darat dan menindas orang - orang yang memang sudah susah, tapi kalau tuan tahu kalau majikan saya bukan orang baik, kenapa tuan masih mau menolong majikan saya dengan cara mengobatinya hingga sembuh?,...." tanya si pelayan pada si tabib.

" Siapapun dia, tidak peduli teman atau musuh kita, orang yang kita suka atau tidak kita suka, orang yang menyukai kita atau yang membenci kita, jika membutuhkan pertolongan kita dan kita mampu untuk memberi pertolongan, sudah jadi kewajiban kita untuk menolongnya, karena apapun yang kita miliki hanyalah titipan yang maha kuasa yang harus kita gunakan sebagaimana harusnya, soal dia orang baik atau bukan, itu tanggung jawab dirinya sendiri" Si tabib menjelaskan alasannya.

*****

tanpa terasa mereka sudah sampai di batas kampung, merekapun berpisah, si tabib kembali meneruskan perjalanan panjangnya, sedang si pelayan kembali kerumah majikannya dengan membawa segudang kekaguman pada laki -laki sederhana yang baru saja berpisah dengannya di batas kampung, ia juga merasa beruntung karena telah mengenal dan mendapat pelajaran berharga dari kisah hidup sang Tabib Pengembara.





                                                                                           ( SELESAI )




Saturday, June 15, 2013

Lembah jiwa

Dasar lembah ini,....
Terlalu curam, terlalu dalam
Terlalu gelap, terlalu pengap
Di dasar lembah ini,....
Angin tak lagi berbisik
Bayangan mundur menjauh

Aku terjebak,......
Di kedalaman lembah jiwa
Bersama detak jantung dan hembusan nafas
Hasrat, rasa, cipta
Membaur, pudar lalu sirna

Ketika kucoba jujur pada nurani
Damai mulai
membungkusku
Cahaya putih itu terasa begitu dekat
Bahkan tidak dapat kutemukan jarak

Thursday, June 13, 2013

Impian mungilku


Terima kasih,
Telah menamparku sekali lagi
Disaat semua mulai terlihat buram
Sedangkan aku tak ingin terpejam,
Dan kehilangan segalanya

Peduli apa dengan hingar
Setelah lelah,...
Aku jilati, sudut riuh sudut gaduh
Hampir saja,...
Getarnya meluluhkanku
Untung saja,....
Getarnya segera aku singkirkan

Tidak akan aku biarkan
Mentari terbangun lebih pagi
Disaat aku mencoba kembali,
Mencipta impian mungilku di langit
Tidak akan aku biarkan
Siang melenggang, menyentuh senja
Sebelum Impian mungilku luluh
Untuk kucumbu di pucuk waktu

Tuesday, June 11, 2013

Bilik Sepi

Aku harus segera kembali
Didalam bilik sepi,
Kesendirian sedang cemas menantiku
Aku tak ingin,
Ada kecewa di sinar matanya
karena hari - hariku
Telah lama jadi miliknya

Didalam bilik sepi,
Kesunyian cukup menghiburku
Didalam bilik sepi,
Dapat aku ungkapkan segalanya
Dalam bahasa diam


Friday, June 7, 2013

Carpon : ERA KU HAYAM


Cekés, cekés, cekés, saenggeus sabaraha kali di cekéskeun, kakara korék gas téh katinggali ngaluarkeun seuneu,  anu rada kakalicesan pédah katebak angin, bari rada ditungkup ku dampal leungeun kéncana, seuneu diantelkeun kana tungtung roko,   " pérépéééét" sora roko kaduruk, Kang Parta kuatka peureum beunta ngenyot roko kéréték anu napel dina biwirna, haseupna diselebengkeun kaluhur

"Sugan téh henteu kapasar  kang, pédah wé ti isuk euweuh nyimpang ka jongko " ceuk kuring bari gék gigireun kang parta anu keur diuk dina bangku kai, nu katinggalina geus hérang balas kumindeng aya anu ngadiukan.

"Enya jang, tadi rék nyimpang téh kagok ah keur mawa barang " témbal kang Parta, wangkongan kuring eureun heula kapegat ku biminah anu nyodorkeun cai kopi pesenan kuring.

"Eh jang bisi engké rék balik tiheula mah, jig wéh nya, akang mah aya perlu heula sakeudeung" ceuk kang Parta neruskeun obrolan,
"érék kamana kitu kang " tanya kuring panasaran, sabab tara -tara tisasari, biasana unggal poé ogé sok balik bareng, sok asa teu pati genah ari balik lempang sorangan teh sok sanajan imah ti pasar kaimah kuring téh henteu pati anggang da lamun lempang oge tara tepi ka meakeu waktu sapuluh menit,

"tah érék ka toko emas heula jang, ngajual ieu " ceuk kang parta, bari nembongkeun palastik letik menang ngodok tina sakuna, kusarérét oge kuring apal éta kongkorong emas, eusi palastik letik anu aya dina leungeun kang parta téh, anu salila ieu sok katinggali di paké ku ceu Sumarni pamajikan kang Parta,

" Naha perlu keur naon kang " Tanya kuring deui

" keur waragad si cikal asup SMA jang " walon kang Parta

" Naha, lain tiheula ceuk akang geus aya teundeunan keur ngasupkeun sakola si cikal mah kang, sabaraha kitu ayeuna waragadna kang " tanya kuring deui,

" Cenah mah jang, kudu nyadiakeun duit dua juta opat ratus, biaya ka jerona téh, anu matak jang pan temdeunan akang anu di ancokeun keur sakola si cikal téh kapake kamari basa nambaan mitoha tea, da panyakitmah maenya daekeun nepi ka nungguan duit kumpul heula atuh jang " ceu kang parta ngabéjeérbeaskeun, bari rada seuri mawur, kuring ukur mesem da puguh apal kumaha adat kang parta, anu lamun ngomong sakapeung sok sajeplakna, malah lamun pikeun anu kurang -kurangna apal kana pangadatanamah tangtu matak kasigeung, tapi kuringmah da apal kumaha adat kang parta, najan ngomongna sakapeung sok rajeun sajeplakna, tapi manéhna hadé haté jeung tara ijiran kabatur, sok sanajan pakasaban tetepna ukur kuli panggul di pasar, tapi manéhna, sajaba ti rapékan téh, oge sagala bisa, timimiti gawé kana bangunan tepi ka gawé disawah atawa kebon gé manéhnamah bisa, jelemana kaitung leuleus cangkéng pagawéan naon ogé salila masih kasebut halalmah  kumanéhna pasti dilakonan.

Malahan keur kuring jeung pamajikan mah ka kang Parta téh geus teu asa jeung jiga, geus asa ka lanceuk pituin, kanyaah jeung kabéla kang parta katut pamajikanna kakulawarga kuring karasa pisan, atuh jasana ogé henteu saeutik, inget baheula basa kuring mimiti ngumbara ka kota Bandung, nya kang parta pisan, anu mimiti wanoh jeng loma di pasar téh, malahan imah anu ayeuna kapimilik jeung dicicicngan kukuring ogé, mimitina menang pangnéangankeun kang parta, nya harita kaparengan aya tatangga kang parta anu ngontrakeun imahna.

Komo basa pamajikan kuring keur kakandungan, karasa pisan jasa kang Parta jeung pamajikana anu bela ka pamajikan kuring, dapuguh kuringmah harita bener - bener baluweng teu ngarti kudu kumaha jeung teu apal kudu tatahar naon wae pikeun ngabageakeun si utun inji dimana éngké lahir, ngan untungna aya kang parta jeung pamajikana anu getén, timiti pamajikan kuring reuneuh gede nepi ka brolna ngajuru,Puguh ngarana ogé jelema anu ngumbara didieu teh kuring jeng pamajikan henteu boga sanak baraya,


"Heueuh ari henteu di sakolakeun budak téh, asa era ku hayam" kadengé kang Parta nyarita siga nyarita ka sorangan,

"Naha kang, maké éra kuhayam sagala" kuring nyusul omongan kang Parta dapuguh teu ngarti

"Nya enya atuh jang, hayam ogé anu anakna réa, malah aya anu nepi ka welasan, tibang pang néangankeun keur eusi beuteungna mah gening bisaeun, maenya urang kasebutna manusa anu cenah lewih mulya pédah di béré kaleuwihan akal jeung fikiran, piraku euweuh lewihna, sugan ari ku bisa ngatik ngadidikmnah atuh aya onjoyna"

Kuring ukur nyeréngéh, asa kagugu ku omongan kang Parta anu sakapeungmah sok asa bener teuing, kuring ngodok tas leutik anu titadi ngadaplokdina cangkeng kuring, eusina ku kuring di kaluarkeun terus diasongkeung ka kang parta,

"paké wéh ieu kang" ceu kuring ka kang parta, bari ngasongkeun barang anu tadi di cokot tina jero tas, kang parta henteu ngasik narima, manéhna ngadon tumanya bari ngarérét kana amplop coklat anu ku kuring di asongkeun,

"naon éta jang" tanya kang parta, bari nyuruput deui cai kopina,

"duit tilu juta kang, sugan mahi, da kiwarimah ngasupkeun sakola teh gning sajaba ti waragad asupna téh loba ték - ték bengék séjénna anu kudu di beuli" tembal kuring ngajelaskeun

"Ah moal jang asupkeun deui wéh" cek kang parta bari gigideug

"Naha kang, ongkoh butuh, jaba éra ku hayam ongkoh" kuring tumanya bari satengah ngagonjak kang Parta

"Ah teu puguh itunganna" tembal kang Parta podok

"Itungana kumaha ari akang"  Kuring nyusul tepus ku pertanyaan

"Nya kudu puguh wé atuh , lamu nginjeumkeun kudu iraha paling elat ku akang kudu di tawurna, lamu maké bunga sabaraha persén bungana, tapi asanamah henteu meureun make bungamah nya jang, apan basa kamari mah manéh téh acan jadi rentenir, tapi teuing lamun tadi peuting kausap korod, dadak sakala jadi léntah darat mah" kang parta ngajelaskeun maksud omongana bari di tungtungan ku nga hé héh males ngagonjak kuring, kuring oge kabawakeun ngilu seuri ngadéngé caritaan kang parta, anu najan keur aya kabingung ogé, manéhna tara nembongkeun kasusahna kanu lian.

"naha ari akang, meni siga jeung deungeun - dengeun waé, komo akang mah,......" omongan kuring henteu kebat, kapegat ku caritaan kang Parta "Tuh kabiasaan manéh mah jang ari geus nyabit - nyabit anu geus kaliwat téh, barina ogé, sok hoream akang mah lamun boga hutang bari acan kaimpleng jalan keur mayarna téh, éra ku salakina jang"

Kuring nyéréngéh kakara inget, kang Parta mah paling henteu resepeun lamu kahadéan anu geus dilakukeun kumanéhna kabatur diungkit - ungkit deui, tapi sabalikna lamun manéhna nampa kahadéan ti batur, salilana ogé manéhnamah sok ingetteun,

"Salaki saha kang" kuring tumanya deui ka kang parta pedah omongan kang parta lebah tung -tungna asa teu kaharti jeung samasakali euweuh hubunganna

"Nya éra ku salaki hayam anu tadi téa, ngarana hutang mah ka saha - saha oge jang, angger we mayarna jadi kawajiban, matak sok asa teu genah akang mah, lamun boga hutang téh sok sieun elat mayarna komo lamun tepi ka henteu kabayarmah, éra ku Hayam jago tara pernah elat komo nepi ka kaberangan nohonan kawajibanna pikeun  kongkorongok unggal wanci janari" tembal kang Parta, asa henteu nyangka kang parta bakal mikir nepi ka lebah dinya.

"Nya kieu wéh atuh kang, ieu duit pan tadina ku kuring diancokeun keur muruhan dulah, lamung ké ngoméan dapur imah kuring, pédah pamajikan geus aya kana dua mingguna ngomong waé, pajarkeun téh sieun kaburu runtuh, pédah kai suhunanna geus barobo, sigana balas ka irisan ari hujan, kumaha lamun ieu duit pék paké ku akang, ngoméan dapur kuring keureuyeuh wéh ku akang lamun parengan akang keur nyalsé, nya itung - itung di borongkeun wé ku kuring ka akang, kumaha lamun kitu kang ?"
Kuring tumanya, ménta pamanggih kang Parta


"tah lamun kitu mah akang panuju, teu nanaon ieu duit ku akang di paké heula" ceuk kang Parta bari nepak kana tak - tak kuring, paromana ngadadak bérag, kawasna manéhna ngarasa bungah pédah manggih jalan pikeun kaluar tina pasualan, bari henteu kudu ngajual banda pamajikanna anu ngan éta -étana, leungeuna ngaragamang nyokot amplop coklat anu ti tadi kukuring ukur di galurkeun dina luhur méja hareupeun kang Parta.


saenggeus babayar ka bi Minah, kuring jeng kang parta terus mulangbari siga sasari, uplek ngobrol sajajalan, sakapeung bari di selang ku sempal kapiguyon, dina haté kuring aya rasa reueus boga baraya siga kang Parta jeung pamajikanna, ku aya maranéhanana, karasa asa reugreug, pédah asa boga batur keur pakukumaha, katambah kanyaah jeng kabéla maranehanna téh karasa pisan, matak hirup di pangumbaraan téh teu ieuh asa nunggelis.







Thursday, June 6, 2013

Wajah Cinta

Aku merasakan keajaiban
Ketika Malaikat itu menghampiri
Dan tersenyum untuku
Dia merengkuh dan mendekap sepiku
Aku merasa,....
Takdir sedang bermurah hati
Membiarkan kehangatan,
Menjamah kebekuan hati
Mungkinkah ini Wajah Cinta,...

Tapi sudahlah,...
Kini dia,....
Telah kembali rentangkan sayapnya
Jika saja aku bisa
Pasti sudah kupejamkan mataku
Saat dia meninggi dan menjauh
Dan akupun,...
Terhukum karenanya

Sunday, June 2, 2013

Cerpen : HATI SELUAS SAMUDRA

Sudah sekitar sepuluh menit, ia berdiri di teras rumah yang tampak sepi, " Tidak,,,tidak, aku harus memberikan apa yang jadi hak mereka sekarang juga " kata laki -laki yang berpakaian rapih itu,seolah bicara pada dirinya sendiri, kemudian sambil membetulkan bagian belakang rambutnya yang kelimis, meski sebagian sudah tampak mulai memutih, ia melangkah mendekati pintu rumah, setelah menghela napas panjang untuk sekedar mencoba melepas beban yang terasa  menumpuk didadanya, tangannya terlihat digerakan untuk memijit bel yang menempel di samping pintu, bel pun ia tekan beberapa kali, sebelum kemudian ia kembali membalikan badannya dan duduk di salah satu kursi kecil disamping sebuah meja kayu yang terdapat di teras rumah itu, pandangannya terus menyapu kesekeliling pekarangan rumah, " Ternyata tidak banyak yang berubah " gumamnya perlahan, fikirannya seakan melayang kemasa yang sangat lampau.

Laki -laki itu tampak tersentak kaget, saat mendengar pintu rumah ada yang membuka, dan ia hendak bangkit dari duduknya ketika seorang perempuan paruh baya keluar dari dari pintu rumah yang baru saja terbuka, tetapi ia tidak sempat, karena ketika melihat laki -laki itu, si perempuan menubruk laki -laki itu dan merangkulnya, ia pun menangis sejadi -jadinya sambil membenamkan wajahnya di pangkuan laki -laki itu.

" Maafkan saya mas Surya,...  maafkan saya mas Surya,..." Cuma kata -kata itu yang berkali -kali keluar dari bibir perempuan itu, disela -sela tangisannya, sedangkan tangan laki -laki yang ternyata bernama Surya itu dengan perlahan membelai rambut perempuan, yang sedang menangis tersedu di atas pangkuannya,

" Sudah, Sudahlah Nilam, semua itu sudah lama berlalu, sebaiknya lupakan saja, sudahlah " Kata pak surya mencoba melerai tangisan perempuan yang ternyata memiliki nama Nilam.

" Tidak mas, kesalahan saya pada mas Surya terlalu besar, saya sudah menghianati mas Surya yang sudah melakukan segalanya untuk saya demi si berengsek Marwan, dosa saya terlalu besar mas, kalau mas sekarang mau menghukum saya, saya akan menerimanya, untuk menebus semua kesalahan saya pada mas Surya" kata ibu Nilam dengan suara terbata -bata, sambil tetap membenamkan wajahnya meskipun tangisannya sudah mulai mereda.

" Tidak, Nilam,..Waktu itu aku memang marah, tapi aku tidak sampai membencimu, dan dari dulu juga aku sudah memaafkanmu, lagi pula, sekarang tuhan sedah menggantinya dengan memberiku sebuah keluarga baru, dan aku cukup merasa bahagia dengan keluargaku yang sekang, peristiwa itu terjadi sudah hampir dua puluh tahun yang lalu, sudah sangat lama, jadi sebaiknya kita lupakan" Jawab pak surya, sambil berusaha mendudukan Ibu Nilam di atas kursi yang ada di sampingnya.

" Sekitar seminggu yang lalu, tanpa sengaja, aku bertemu Darman, ia bercerita banyak tentang kamu dan juga putrimu, jadi sekarang aku sengaja menemuimu, untuk sekedar memastikan keadaan kalian baik - baik saja "Pak surya menjelaskan alasan kenapa ia datang menemui ibu Nilam

" Iya mas, waktu itu,, setelah tidak ada lagi yang bisa Marwan habiskan di meja judi, ia pun mencampakan kami dan menghilang entah kemana, dan di masa - masa sulit itu, Darman lah yang selalu membantu kami, katanya hitung -hitung mambalas semua kebaikan mas Surya, waktu dia masih jadi pegawai kita, semua harta yang mas tinggalkan semuanya benar - benar habis, hanya rumah ini lah satu - satu yang tersisa, untunglah dengan semua bekal ilmu yang mas ajarkan kepada saya, saya mampu untuk bangkit kembali, meski dengan susah payah " Ibu Nilam menceritakan semuanya dengan wajah tetap tertunduk, sepertinya ia tidak sanggup untuk menatap wajah laki - laki yang pernah dihianatinya.

 *****

Mungkin karena terlalu larut dalam suasana haru diantara mereka, sehingga mereka tidak menyadari kedaan sekeliling mereka, tidak jauh dari tempat mereka berbincang, seorang gadis muda sedang berdiri dan memperhatikan mereka sejak tadi, mereka baru menyadarinya ketika gadis itu mengucap salam, sambil menjawab salam, Ibu Nilam bangkit dari duduknya kemudian meraih tangan gadis itu dan berkata pak Surya,

" Mas, kenalin ini anak saya Hurin " "Rin, ini om surya, yang sering mamah ceritain itu"

Gadis yang memiliki paras manis dengan rambut panjang terurai, yang bernama Hurin itu pun manggut pada pak surya, lalu mejabat dan mencium tangan pak Surya

" Rin, mamah mau kedalam dulu ngambil minuman buat om Surya sama kamu, kamu temenin dulu om Surya ngobrol ya " Kata Ibu Nilam, sambil terus masuk kedalam rumah untuk menyiapkan minuman, tanpa menunggu jawaban dari anaknya, Hurin pun kemudian duduk di kursi yang tadi diduduki ibunya.

" Kuliahnya semester berapa Rin " pak surya membuka obrolan.

" Sudah semester akhir Om " jawab hurin sambil tersenyum pada pak Surya

" Oh, sudah mau selesai ya, syukur deh " kata pak surya lagi

" eh iya om,, saya senang bisa bertemu dengan om, selama ini mamah bercerita banyak tentang om, saya juga sering melihat mamah menangis kalau lagi sendirian, mungkin mamah sangat menyesali kesalahannya pada om " kata Hurin pada pak Surya.

" Sudahlah Rin,  setiap orang juga kan punya jalan takdir masing - masing, itu kan cuma cerita di masa lalu, sebaiknya kita lupain semuanya. Eh iya Rin, sebenarnya maksud om menemui kamu dan ibu kamu selain mau memastikan keadaan kaalian baik -baik saja, om juga mau memberikan ini sama kamu dan ibumu "

kata pak Surya , sambil merogoh tas kulit warna coklat yang dari tadi ia taruh di bawah kursi yang ia duduki, dari tas itu ia mengeluarkan sebuah map lalu disodorkannya pada Hurin.

"Apa ini om" tanya Hurin, sambil membuka map yang di berikan Pak Surya, yang sekarang sudah berada di tangannya.

"Itu, surat - surat tanah di beberapa tempat, dulu om beli waktu masih menikah dengan ibumu, tadinya,,, ya sekedar buat investasi saja " pak surya menjelaskan

"Kenapa di berikan sama saya dan ibu Om" Hurin tampak tidak paham dengan maksud Pak Surya

"waktu itu om membelikan atas nama ibumu, karena waktu itu om memang berniat membelikannya buat ibumu, tapi peristiwa itu keburu terjadi, dan om pergi tanpa sempat memberikannya, jadi tanah -tanah itu memang hak kalian, dan om minta maaf, karena baru sekarang om bisa memberikannya".

" Tapi om,...." Cuma itu kata yang keluar dari mulut Hurin, karena Pak Surya segera memotongnya

" Sudah, sudah, lebih baik sekarang kamu gunakan semuanya dengan baik, untuk menambah modal usaha ibu kamu, atau buat apa sajalah, yang penting bisa bermanfaat buat masa depan kamu dan ibumu, tapi kalau boleh om mau minta kamu berjanji beberapa hal sama om "

"Berjanji apa om" Hurin tampak sangat penasaran

"Pertama om minta, kamu mau berjanji untuk selalu menjaga ibumu sebaik mungkin, karena sekarang kamulah  satu - satunya yang ia miliki,
Kedua, ibumu telah bersusah payah dan banyak berkorban untuk membesarkan dan mendidik kamu seorang diri, jadi om minta kamu berjanji akan  berbuat sebaik mungkin untuk membuat ibumu merasa bangga dan merasa semua pengorbanannya selama ini tidaklah sia - sia,
Dan yang terakhir, mungkin ayahmu pernah memperlakukan kamu dan ibumu dengan sangat tidak baik, om bisa maklum kalau kamu membenci kelakuan ayahmu itu, tapi om minta, kamu berjanji untuk tidak membenci ayahmu, karena bagai manapun juga, dia itu tetap ayahmu, dia juga  laki -laki yang pernah menikah dengan ibumu dan juga teman baik om,  jika suatu hari nanti, dia datang untuk meminta maaf, dan bersungguh -sungguh menyesali perbuatannya, om harap kamu mau berusaha untuk memaafkannya" pinta pak Surya pada Hurin

"Iya terima kasih om, saya berjanji  dan akan melakukannya sebaik mungkin" jawab Hurin sambil menganggukan kepalanya

Pak Surya pun tersenyum senang, tangannya menepuk pundak Hurin perlahan sambil berkata "Kamu memang anak yang baik, om bangga sama kamu"


Setelah merasa semua keperluannya sudah selesai, Pak Surya pamitan pada Ibu Nilam dan juga Hurin, ia pun pergi meninggalkan mereka dengan membawa hati lega, ia merasa semua beban yang selama bertahun -tahun mengendap dalam hati dan fikirannya,  kini benar -benar buyar dan hilang seperti terbang terbawa angin,
Sementara kedua perempuan ibu dan anak itu, keduanya masih terlihat  berdiri di teras rumah mereka, pandangan mereka mengantar kepergian laki - laki yang menurut mereka memiliki Hati seluas samudra






Saturday, May 25, 2013

Membuat ucapan selamat ulang tahun berbentuk gambar kalender dengan photoshop

Jumpa lagi sobat, mudah -mudahan saat ini sobat semua dalam keadaan baik dan tidak kurang suatu apapun.
Sobat,,,sebelumnya saya pernah menulis cara membuat ucapan SELAMAT ULANG TAHUN dengan photoshop, dengan memanfaatkan layer mask, kebetulan hari ini ada salah satu temen saya yang ultah juga, jadi saya coba iseng -iseng bikin gambar ucapan selamat tapi kali ini saya coba bikin dengan bentuk gambar kalender aflikasi yang saya gunakan juga masih photoshop, dan pada postingan saya yang ini saya akan coba berbagi langkah -langkah yang saya lakukan untuk membuatnya, dan sebelum saya menuliskan langkah -langkah pembuatannya tak ada salahnya saya tunjukin dulu hasil gambar yang baru saya buat, ini dia sobat :



Sekarang kita mulai saja langkah -langkah menggambarnya,
seperti biasa kita Buat file baru dengan Cntrl + N, dan supaya lebih enak dalam menggambarnya kita putar kampas kita dengan klik Image > Rotate campas > 90 CW,

dan sekarang kita sudah bisa untuk mulai menggambarnya, karena seperti dalam judulnya bentuk yang akan kita gambar adalah bentuk gambar kalender, jadi sekarang kita mulai dengan menggambar kerangka kalendernya, pertama kita copy dulu layer background kita supaya nanti gambar kita mempunyai layer terpisah, setelah di copy kemudian gunakan Rectangular marquee tool untuk membuat gambar seperti ini, dan masih dalam keadaan terseleksi, klik select > inverse lalu tekan tombol delete, barulah hilangkan garis seleksinya dengan Cntrl + D.
Disini saya memakai warna merah, untuk mewarnainya biar praktis gunakan paint bucket tool, untuk menggunakannya tinggal klik saja pada area yang ingin kita warnai, tapi sebelumnya kita harus pastikan dulu set foreground color pada tool box kita sudah kita rubah sesuai warna yang akan kita gunakan dengan paint bucket tool kita misalnya di sini saya memakai warna merah.

Selanjutnya lakukan lagi cara sebelumnya yaitu meng copy layer dan gunakan lagi ractangular marquee tool kita untuk membuat ga gambar seperti ini



Dan warnai juga dengan paint bucket tool tapi berilah warna yang lebih gelap dari sebelumnya, jangan lupa klik lagi select > inverse lalu delete sebelum menghilangkan garis seleksinya


Lalu potong gambar yang kedua menggunakan Poligonal lasso tool, potonglah seperti ini lalu tekan delete

Setelah memotong bagian sampingnya sekarang kita potong lagi bagian bawahnya dengan Poligonal lasso tool seperti ini dan tekan delete

 kemudian gambar kedua yang baru kita bentuk kita kasih setroke, klik Edit > Stroke, dan stroke nya berilah warna lebih terang, untuk nilai stroke nya di sini saya memberi nilai15



Sekarang sobat biasa gunakan pentool atau Poligonal lasso tool sobat untuk membentuk seleksi seperti ini


 Lalu buat warnanya sedikit lebih terang supaya tampak terpisah, genakan image >adjusment > curves lalu naikan garis RGB nya.

buat lagi gambar seperti ini pada bagian bawah dengan lasso tool sobat lalu watnai dengan paint bucket tool


Sekarang bentuk kalender mejanya sudah mulai kelihatan, kita lanjutkan langkah berikutnya yatu membuat lembaran kalendernya selanjutnya kita lakukanlagi seperti cara di atas yaitu men copy layer kemudian gunakan lagi rectangular marquee tool untuk membuat gambar seperti ini 



Gunakan paint bucket tool dan beri warna putihjangan lupa sebelum menghilangkan seleksinya denga deselec, inverse terlebih dahulu kemudian tekan delete supaya layernya terpisah,
 kemudian beri stroke warna stroke nya abu- abu dan nilai stroke nya 15


 lalu gunakan lagi poligonal lasso tool untuk memotong sebagian setroke nya seperti ini



Dan untuk kerangka kalendernya sudah jadi seperti ini hasilnya

langkah kita berikutnya adalah membuat lembaran kalendernya, biar gampang lebih baik buat dulu file baru dengan Cntrl + N dan warnai dengan warna hitam menggunakan paint bucket tool,
setelah itu gunakan magic tool untuk menyeleksi gambar warna putih pada gambar kerangka kalender yang kita buat tadi dan kita drag ke kampas baru kita


selanjutnya kita buat gambar kalendernya, disini saya memberi warna biru dan merah pada bagian atas dan bagian bawah kakendernya menggunakan ractangular marquee tool.


kemudian saya masukan foto teman saya yang ulang tahun dengan mendragnya dan mengatur letak serta ukurannya dengan move tool



Nah sekarang kita tinggal menyertakan tanggalan serta mengetik ucapan selamat ulang tahunnya, untuk tanggalannya sobat bisa memasukan dari gambar kalender yang sudah jadi baik itu hasil browsing di google atau hasil scan dari kalender asli, sobat tinggal crop aja, lalu drag seperti saat memasukan foto tadi, atau bisa seperti yang saya lakukan yaitu mengetiknya langsung, untuk tulisan selamatnya silahkan sobat ketik menggunakan Tipe tool pada tool box sobat atur jenis warna dan ukuran teksnya sesuai keinginan sobat, lalu kalau sudah jadi tinggal drag balikin lagi ke file kita yang pertama yaitu gambar kerangka kalender yang kita buat sebelumnya

disini saya membuat efek lipatan kertas dengan cara klik kanan lalau pilih pri tranform, kmudian klik kanan sekali lagi dan pilih warp lalu tarik sudut kanan bawah dari gambar lembaran kalender tadi



 langkah berikutnya supaya ujung kertasnya benar -benar terlihat seperti melipat gunakan lagi poligonal lasso tool atau pen tool sobat untuk membuat seleksi seperti ini pada sudut yang tadi kita lipat


Lalu gunakan paint bucket tool, dan beri warna abu -abu 
sekarang kita buat ring kalendernya, kita gunakan eliptical marquee tool pada kampas terpisah untuk membuat gambar seperti ini


Lalu buat lagi bulatan di tengah bulatan tadi dan tekan delete supaya gambarnya berbentuk cincin



Supaya gambarnya terlihat tiga dimensi klik kanan lalu pilih blanding option, klik tulisan inner shadow dan buat pengaturan seperti ini


Kemudian klik juga tulisan bevel and emboss dan buat pengaturan seperti ini


sekarang tinggal kita terapkan gambar cincinnya pada gambar kalender kita, tapi sebelumnya kita gunakan dulu rectangular marque tool untuk membuat gambar lubang ringnya lalu copy, untuk mengatur ukurannya gunakan saja Move tool


lalu letakan gambar ring nya, gunakan move tool supaya ukurannya pas dengan gambar kelendernya , dan potonglah bagian bawahnya dengan poligonal lasso tool supaya kelihatan menempel pada gambar kalendernya.


dan gambar kalender kita pun sudah jadi 


silahkan sobat tambahkan efek -efek lain pada photoshop sobat, atau gabungkan dengan gambar lain supaya tambah menarik, seperti disini saya tambahkan gambar lilin yang saya gambar seperti dalan  Membuat gambar lilin dengan photoshop juga saya tambahkan gambar bunga seperti yang saya buat dalam Membuat gambar bunga mawar dengan photoshop dan ini hasil akhirnya


Friday, May 24, 2013

Dongeng : KISAH TABIB PENGEMBARA ( Bagian 1 )

Suasana kampung yang tampak sunyi sepi, tak ubahnya kampung tak berpenghuni, namun kalau untuk warga kampung tersebut, suasana seperti itu, adalah hal biasa, atau bisa dibilang bukan hal aneh bagi mereka, karena pada siang hari seperti itu, sebagian dari mereka masih belum pulang, masih disibuk dengan pekerjaan mereka di Sawah atau di ladang-ladang mereka, sedangkan yang lain, yang kebetulan tidak pergi ke sawah atau ladang pun, lebih memilih menggunakan waktu mereka, untuk beristirahat di dalam Rumah.

Di jalan yang tidak terlalu lebar, yang berada  tepat di tengah- tengah kampung, tampak seorang laki-laki setengah baya sedang berjalan kaki, ia terus mengayunkan langkahnya diantara batu-batu kerikil yang tercecer sepanjang jalan, seolah tidak peduli dengan terik sinar mentari yang tergantung  tepat diatas ubun- ubunnya, penanampilan laki- laki itu memang terlihat sederhana, tapi sinar wajah dan sorot matanya memancarkan aura kewibawaan, dan sepertinya laki-laki itu bukanlah penduduk asli kampung itu, karena selama ia berjalan menyusuri jalanan kampung yang tampak lengang itu, pandangannya tidak henti -henti, terus mengamati kadaan sekeliling kampung  yang ia lewati.

Ketika ia sampai di depan sebuah rumah yang besar dan megah, ia pun menghentikan langkahnya, untuk beberapa saat, pandangan matanya tertuju pada rumah itu, entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu, mungkin ia merasa kagum dengan kemewahannya, atau mungkin juga, ia merasa heran karena baru kali ini ia melihat rumah semegah itu, rumah yang besar dengan pekarangan yang luas, sekelilingnya berdiri pagar beton yang tinggi, kalau dari luar, kemegahan rumah itu mungkin hanya bisa dilihat dari sela- sela gerbang dari besi yang terpasang kokoh, mungkin rumah itulah yang paling besar dan paling megah di kampung itu dan pastinya pemiliknya pun adalah orang paling kaya di kampung itu.

Setelah beberapa saat laki-laki itu mematung di depan rumah itu , kemudian ia terlihat mulai kembali melangkahkan kakinya mungkin akan terus meneruskan perjalanannya, tapi kali ini langkahnya tampak sedikit tergesa-gesa seolah ingin segera pergi menjauh dari runah itu,

Jika saja ada yang memperhatikan tingkah laki-laki berpenampilan sederhana itu, pastinya akan merasa heran, karena baru saja ia melangkahkan kaki untuk pergi menjauh dari rumah itu, tapi kemudian, dengan tiba-tiba ia menghentikan langkahnya kembali, kemudian membalikan badannya dan terlihat melangkah kearah gerbang rumah yang baru saja hendak ia tinggalkan.

setelah sampai di depan pintu gerbang, ia pun mengucap salam, satu kali, dua kali, setelah yang ketiga kalinya laki-laki setengah baya itu mengucap salam dengan agak sedikit mengeraskan suaranya, barulah pintu depan rumah itu ada yang membuka dari dalam, dan tampak seorang pemuda dengan perawakan tinggi kurus terlihat keluar dari rumah itu dan langsung bergegas menghampiri laki-laki setengah baya yang masih berdiri di balik pintu gerbang, setelah mereka berhadap-hadapan pemuda pemuda kurus itu dengan ramah bertanya pada tamunya,

"Maaf, bapak ini siapa dan darimana?,....sepertinya bapak bukan warga asli kampung sini!"

"Betul sekali nak, saya memang bukan warga kampung sini, saya cuma seorang pengembara yang kebetulan lewat, dan saya mendengar kalau di rumah ini ada yang sedang sakit, jadi  saya sengaja mampir, sekedar ingin menjenguk, dan siapa tahu saya bisa bantu mencoba mengobati yang sedang sakit " kata laki-laki itu menjawab pertanyaan si pemuda,

"Saya pelayan di rumah ini, dan betul sekali, tuan saya sudah hampir setahun sakit keras, dan belum ada tabib atau dokter yang bisa menyembuhkan tuan saya itu, tapi darimana bapak tahu?!!" kata si pemuda memperkenalkan diri pada tamunya, sekaligus bertanya,

"saya cuma mendengar dari warga yang kebetulan saya temui di jalan " laki-laki itu menjawab pertanyaan si pemuda yang ternyata seorang pelayan di rumah itu,

 "Oh" kata si pelayan sambil menganggukan kepala tanda mengerti dengan jawaban laki -laki itu, ia pun mempersilahkan tamunya masuk. sambil membalikan badan untuk kembali masuk kedalam rumah besar itu dan laki -laki itupun mengikutinya dari belakang

Mereka berdua pun berjalan beriringan, masuk kedalam rumah, si pelayan langsung membawa tamunya menuju sebuah kamar tempat tuannya terbaring sakit, di ruangan kamar yang cukup besar dan tampak rapih dengan beberapa guci keramik dan pas bunga di sudut - kamar sebagai hiasan, tampak seorang laki- laki yang bisa dibilang  masih cukup muda, paling usianya baru sekitar empat puluh tahun atau bahkan mungkin kurang, sedang tergolek lemah di atas tempat tidur, matanya pun  terpejam, hanya dadanya yang tampak bergerak naik turun pertanda ia masih bernafas, disamping tempat tidurnya terlihat seorang perempuan muda sedang duduk menemaninya, ketika laki- laki setengah baya dan pelayan itu datang, wanita yang yang memiliki kulit putih mulus dan paras cantik itu bangkit dari kursi yang di dududkinya kemudian mendekat ke arah si pelayan dan tamunya itu, sebelum dia sempat  berkata apa -apa, si pelayan lebih dulu bicara pada perempuan muda yang ternyata nyonya rumah, ia menceritakan maksud kedatangan laki-laki yang jadi tamunya.

Setelah si pelayan selesai bicara nyonya rumah bicara pada laki- laki yang sedang berdiri di hadapannya, "Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih, karena tuan sudah mampir kerumah saya , dan bersedia mencoba untuk mengobati suami saya yang sedang sakit"

"Sama- sama nyonya, tapi kalo saya boleh tahu sebenarnya suami nyonya itu sakit apa, dan apa yang menjadi penyebabnya? " tanya laki- laki itu, pada nyonya rumah,

" Saya juga tidak tahu tuan, karena sekitar setahun yang lalu tiba-tiba saja badan suami saya menjadi lumpuh, kemudian mendadak tidak bisa bicara dan matanya pun tmendadak tidak bisa melihat, dan yang lebih anehnya lagi semua tabib dan dokter yang saya panggil untuk mengobati suami saya, semuanya mengatakan, kalo penyakit suami saya itu aneh karena baru kali ini menemukan penyakit seperti yang sedang diderita suami saya, jadi mereka semua tidak sanggup untuk menyembuhkannya"dengan wajah sedih, si nyonya rumah menjelaskan penyakit yang sedang diderita suaminya pada laki-laki tamunya itu.

Mendengar penjelasan wanita itu, laki- laki itu hanya mengangguk- angukan kepala, ia pun bergumam pelan seperti berkata pada dirinya sendiri " oh begitu ya"

tanpa meminta lagi persetujuan yang punya rumah, laki-laki itu pun langsung mendekati tuan rumah yang sedang sakit terbaring lemah, kemudian ia duduk di pinggir tempat tidurnya, sejurus kemudian, ia menempelkan punggung telapak tangannya di kening si tuan rumah yang terbaring tak berdaya, kemudian ia memengang pergelangan tangan kiri tuan rumah yang sedang sakit dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap mulai dari kedua tangan kemudian kaki dan terakhir wajah si tuan rumah yang sedang terbaring di hadapannya, ia lakukan berkali- kali secara bergantian.

Dan keajaibanpun terjadi, Tuan rumah yang sedang terbaring sakit, tiba-tiba saja bangkit dari tempat tidurnya, layakya seseorang yang baru saja bangun tidur,  bahkan sepertinya ia merasa sedikit heran karena banyak orang berkumpul di kamarnya, tapi setelah beberapa saat, rupanya ia mulai sadar dengan apa yang terjadi pada dirinya selama ini, dengan penuh rasa haru ia pun langsung merangkul laki - laki  yang berada tidak jauh dari tempat ia terduduk, dari mulutnya berkali - kali terucap ucapan kata terima kasih, sedangkan istri dan pelayannya hanya melihat dengan kegembiraan yang luar biasa karena kesembuhannya.

Setelah melepaskan rangkulannya ia pun bertanya pada laki - laki yang telah menyembuhkannya itu,
"Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas jasa besar tuan yang telah menyambuhkan saya, entah harus dengan cara apa saya membalas semua jasa baik tuan, tapi kalau boleh saya tahu tuan tabib ini sebenarnya siapa?"

"saya bukan siapa -siapa, saya hanyalah seorang pengembara yang kebetulan lewat di kampung tuan" jawab si Tabib singkat,

"Oh,,, saya pernah mendengar tentang seorang Tabib sakti yang selalu mengembara dan tidak pernah tinggal di suatu tempat, saya yakin yang dimaksud tabib sakti itu adalah tuan "  Kata tuan rumah pada tamunya itu

" Tuan terlalu melebih -lebihkan, saya bukan siapa -siapa dan tidak punya kemampuan apa - apa, saya hanyalah kebetulan jadi jalan kesembuhan yang di berikan yang maha kuasa kepada tuan" jawab si Tabib dengan rendah hati sambil senyum tipis, merasa sedikit lucu mendengar si tuan rumah yang menurutnya terlalu berlebihan menyanjungnya.

"Ternyata benar, seperti yang di bicarakan orang -orang, selain hebat dalam mengobati tuan juga orang yang sangat rendah hati, eh iya tuan tabib, saya harap tuan mau tinggal dulu di rumah saya untuk beberapa hari atau kalau tuan mau tuan boleh tinggal sekehendak tuan, dan tuan tidak usah khawatir apapun yang tuan butuhkan pasti akan akan saya sediakan"

pinta tuan rumah pada laki -laki yang baru saja  menyembuhkannya, kemudian dia menyuruh pelayannya untuk segera menyiapkan jamuan untuk tamu kehormatannya itu, tapi sepertinya sang tabib tidak bisa memenuhi keinginan tuan rumah, ia segera berkata pada tuan rumah,  ia mencoba  menolak cara halus,

" Sebelumnya saya benar -benar minta ma,af tuan, rupanya untuk sekarang ini saya tidak bisa menerima niat baik tuan, karena seperti tuan tahu, saya ini tidak pernah tinggal di suatu tempat, dan maafkan saya juga tuan, saya juga tidak bisa menerima jamuan tuan karena saya hanya makan ketika saya benar -benar lapar, saya berharap tuan bisa mengerti, tapi jika nanti saya kebetulan lewat lagi kekampung tuan, saya pasti akan mampir lagi"

Meski tampak kecewa tapi rupanya si tuan rumah mengerti dengan perkataan si Tabib, ia pun kembali berkata pada si Tabib
" Oh sayang sekali tuan, tapi saya tidak bisa menghalangi niat tuan tabib untuk meneruskan perjalanan, tapi izinkan pelayan saya ini mengantarkan tuan sampai ke perbatasan kampung, sebelum tuan meneruskan perjalanan tuan menuju kampung lain" pinta si tuan rumah pada si Tabib,

" Baiklah tuan" kata si tabib sebelum kemudian mohon diri untuk segera meneruskan perjalanannya, setelah pamitan ia pun meninggalkan rumah besar itu di iringi si pelayan yang diperintahkan tuannya untuk mengantarkannya sampai perbatasan kampung.




Belum jauh mereka meninggalkan rumah mewah milik orang terkaya di kampung itu, tiba -tiba si Tabib menghentikan langkahnya dan berkata pada si pelayan, "Anak muda, kita harus mampir dulu sebentar ke rumah itu " sambil menunjuk kesebuah gubuk yang tidak jauh dari tempat mereka sekarang berdiri, dan tanpa menunggu persetujuan dari si pelayan ia berjalan menuju gubuk yang ia tunjukan tadi, dan si pelayan pun tidak banyak bertanya ia terus mengikuti langkah si tabib dari belakang,
setelah mereka sampai sampai di depan gubuk yang ditujunya, si Tabib mengetuk pintu sambil mengucap salam, rupanya yang punya rumah sedang ada di rumah, karena tidak lama kemudian, pintu ada yang membuka dan keluarl seorang laki -laki tua yang tampak merasa heran karena tidak biasanya ada yang bertamu kerumahnya, tapi ia pun segera mempersilahkan kedua tamunya masuk,

Setelah berada didalam gubuk, tanpa basa - basi si Tabib langsung bertanya pada pak tua yang sedang duduk di hadapannya, " ma'af bapak, apa di rumah ini ada orang yang sedang sakit,,?"

meski agak sedikit merasa aneh dengan pertanyaan tamunya itu, tapi pak tua pemilik gubuk itu pun menjawab
 " iya betul sekali tuan, istri saya sudah beberapa bulan ini sakit parah, tapi kami hanya mampu mengobatinya semampu kami, karena tuan juga mungkin bisa melihat bagaimana keadaan kami yang serba pas -pasan " kata pak tua sambil menunjuk ke salah satu sudut ruangan yang tidak jauh dari tempat mereka mengobrol, terlihat seorang perempuan tua sedang terbaring lemah, diatas sebuah tempat tidur kayu yang sangat sederhana, yang terlihat hanya kepalanya karena hampir semua badannya terbalut dengan selimut.

setelah mendengar penjelasan yang punya rumah, si Tabib pun kembali berkata pada pak tua itu
" Begini pak, kalau bapak mengizinkan saya ingin mencoba untuk mengobati istri bapak"

tentu saja pak tua itu merasa senang, karena ternyata masih ada orang yang mau peduli dan memiliki niat baik kepada dia dan isterinya, ia pun  menjawab
" Oh tentu saja tuan, silahkan tuan, sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk semua niat baik tuan "

Si Tabib pun langsung mendekat ke arah istri pak tua yang sedang terbaring karena sakit,  ia mulai mencoba memberikan pengobatan, cara yang di lakukannya sama seperti yang ia lakukan pada tuan si pelayan sebelumnya, sedangkan si pelayan dan pak tua hanya melihat apa yang sedang di lakukan si Tabib tanpa beranjak dari tempat duduknya. Dan untuk kedua kalinya keajaiban terjadi, istri pak tua yang sedang sakit parah itu, tiba -tiba bangkit seperti seseorang yang baru saja bangun tidur, bahkan ia terus turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati suaminya, seolah tidak ada yang terasa sakit bahkan tidak tampak seperti orang yang baru sembuh dari sakit keras selama berbulan -bulan, melihat yang terjadi pada isterinya tidak bisa dibayangkan betapa gembiranya hati pak tua pemilik gubuk tersebut, ia lengsung merangkul Si Tabib, bahkan jika badannya tidak di tahan oleh si Tabib, mungkin ia akan bersujud dikaki si Tabib, karena saking merasa senang dengan kesembuhan isterinya.

kemudian mereka bertiga pun kembali meneruskan obrolan mereka, meskipun hanya duduk beralaskan tikar usang, tapi mereka tampak begitu asyik dengan obrolan mereka, pak tua dan si pelayan tampak bersemangat mendengarkan semua cerita si tabib tentang pengalaman - pengalaman yang ia alami selama ia mengembara dari satu tempat ketempat lainnya, begitu banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari pengalaman - pengalaman yang di ceritakan si tabib kepada mereka, dan disela -sela obrolan mereka yang tampak begitu seru, terdengar pak tua bicara kepada si tabib, "sekali lagi saya ucap terimakasih untuk pertolongan tuan, jasa tuan kepada saya dan isteri saya terlalu besar dan tidak mungkin kami bisa membalasnya, tapi hanya sekedar tanda ungkapan terima kasih kami, kami berharap tuan bersedia mencicipi makanan yang di sediakan isteri saya, meskipun alakadarnya, tapi cuma itu yang bisa kami sediakan."
si tabib hanya tersenyum sambil menganngguk tanda setuju, ia dan si pelayan pun langsung menyantap hidangan yang sudah di sediakan isteri pak tua itu, dan ia tampak nikmat dan lahap menikmati hidangan yang hanya seadanya itu.

setelah selesai, kemudian merekapun segera berpamitan untuk kembali meneruskan perjalanan mereka.


                                                                                                      ( Bersambung )

Saturday, May 18, 2013

Membuat gambar Lilin dengan photoshop



Salam sejahtera selalu,...
Sobat, tadi saya mencoba kutak- katik, membuat gambar dengan menggunakan photoshop, ya itung -itung melatih keterampilan saya yang emang masih pemula dan bisa dibilang masih awam dalam menggunakan aplikasi photoshop ini, dan tidak ada salahnya jika sambil belajar skalian berbagi, meskipun mungkin di antara sobat-sobat  semua, pastinya banyak yang ahli dalam bidang desain, hususnya menggunakan photoshop.

Tapi sebelum kita memulai langkah- langkah membuat gambarnya kita lihat dulu hasil akhirnya, nah ini dia hasil akhir dari kutak- katik saya barusan :



Baiklah sobat sekarang kita mulai saja membuat gambarnya dan gambar yang akan kita buat kali ini kita akan mencoba membuat gambar Lilin.
 Sekarang langsung aja buka photoshop sobat dan langsung Cntrl + N, untuk membuat file baru baru agar kita bisa segera langsung mulai menggambar, sekarang kita gunakan Rectangular marquee tool yang ada pada Tool box sobat pada lembar kerja yang tadi kita buka, dan pastikan set background color di tool box sobat sudah di beri warna hitam, dan tinggal langsung tekan Delet di key board sobat.Supaya warna backcgrun  berubah jadi warna hitam. atau biar lebih praktis bisa gunakan paint bucket tool



Langkah berikutnya Copy dulu layer backgroundnya dengan Layer > New >layer via copy, kemudian gunakan lagi Rectangular marquee tool, dan buatlah gambar lilinnya jangan lupa rubah set background jadi putih kembali kemudian tekan Cntrl + Delete, lalu klik Select + inverse, lalu tekan Delete, dan hilangkan garis seleksinya dengan Selec > deselect ( Cntrl + D ) dan hasil gambarnya akan seperti ini



kemudian klik Gradient Tool pada Tool box sobat, warna gradiennya gunakan warna hitam putih dan untuyk nilai opacity nya kecilkan dari 100% menjadi 40% atau 50%, dan tinggal sapukan dari kanan ke kiri pada gambar lilin yang kita buat tadi



Sekarang supaya bentuk bagian ujung atas gambar lilinnya tidak tampak rata , kita harus memotongnya menggunakan pentool atau lasso tool, kemudian tekan Delete



setelah itu lakukan lagi seperti cara yang di awal yaitu mengcopy layer tapi sekarang  Tool yang kita gunakan Elliptical marquee Tool, jika dalam tool box anda yang tampil masih rectangular marquee tool tinggal klik kanan saja pada rectangular marque tool tersebut kemudian setelah gambar toolnya tampil pilih Elliptical marque tool yang gambarnya bulat, kemudian buat gambar seperti ini pada ujung gambar lilin tadi dengan Elliptical marquee tool tersebut



dan disini saya akan  menggunakan warna abu -abu untuk gambar bulatan tersebut jadi set backgroun kita isi dengan warna abu-abu, dan tinggal tekan cntrl + Delet, dan sama seperti sebelumnya supaya gambarnya mempunyai later terpisah seperti gambar lilin dan gambar background kita klik Selec > inverse, lalu tekan Delete. kemudian hilangkan seleksinya dengan Cntr + D, untuk mengatur letak dan besar kecilna ukuran bulatan tersebut gunakan saja Move tool.


Untuk membuat efek agar ujung lilin tampak meleleh gunakan Filter >liquipy, kemudian pada filterliquipi tersebut pilih tool tang paling atas yaitu Forward warf tool dan gunakan pada gambar bulat di ujung lilin tadi, lalu Ok,
 Untuk membentuk supeya gambar lelehan ujung lilin mengikuti bentuk lilin klik kanan saja pada gambar bulatannya pilih Free transform, lalu klik kanan sekali lagi pilih warp, dan tinggal geser saja garis-garisnya supaya bentuk gambarnya sesuai keinginan sobat



setelah itu supaya gambar lelehannya tampak tiga dimensi klik kanan pada gambar bulatannya da pilih  Blanding option, pada menu layer style tersebut aturlah pengaturan  Bevel and Embos dan gunakan juga Drop sedow seperti ini


Sekarang kita gambar sumbu lilinnya, gunakan lagi raktangular marQue tool untuk menggambar sumbunya kemudian tinggal  Cntrl + Delete dan untuk membengkokan gambar sumbunya gunakan saja Smudge tool pada tool box sobat

Setelah sumbunya sekarang kita gambar apinya, gunakan cara seperti di awal yaitu mulai dengan  meng copy layer, kemudian kita gunakan Eliiptical marque tool, dan buat gambar bulat pada ujung gambar sumbu lilin tersebut tapi kali ini set backgroun kita kita isi dengan warna orange kemudian Cntrl + Delete, lalu klic Select > Inverse, dan tekan Delete, lalu Cntrl + D



Sekarang klik samudge tool pada tool box kita untuk kita guanakan membentuk gambar api nya, caranya gampang saja tinggal kita letakan tool tersebut pada gambar apinya sambil menekan mous kita dan bentuklah sesuai keinginan kita, untuk mengatur diameternya tinggal klik kana dan geser-geser saja



Untuk membuat cahaya apinya tinggal klik kanan saja pada gambar apinya, lalu pilih blanding option, dan klik tulisan Outer Glow pada menu layer style yang muncul, dan buat pengaturannya sesuai selera sobat


Lalu gabungkan semua layernya kecuali layer backgroun dengan mengklik setiap layer yang mau di gabung satu persatu sambil menekan tombol Cntrl ,...Untuk gambar lilinnya sudah selesai kita tinggal gambar, tempat lilinnya sobat,,,tapi sebelum mulai menggambarnya mending kita pisah aja dulu dengan membuat file baru dengan Cntrl + N, dan seperti yang pertama kita bikin warnanya hitam juga,caranya sama dengan cara waktu menggambar lilin yaitu dengan meng copy layernnya terlebih dahulu, sekarang kita mulai menggambar alas tempat lilinnya dengan membuat gambar berbentuk lonjong dengan Ellliptical marquee tool pada lmbar baru kita, untuyk memberi warnanya sama dengan cara sebelumnya dan disini saya memberi warna abu-abu, lalu select > inverse dan delete

Setelah mnggambar alasny sekarang kita gambar tempat lilinnya , caranya sama persis dengan cara sebelumnya, hanya bentuknya yang berbeda sekarang kita gunakan Ellliptical marque tool kita kalo tadi bentuk lonjongnya horizintal sekarang vertikal warnanya juga sama diisi warna abu-abu, lalu potong dengan menggunakan rectangular marquee tool,lalu tekan Delete.



Gunakan lagi Elliptical marquee tool, dan bentuk gambar seperti ini



 Tapi kali ini di isi warnanya dengan warna  yang lebih gelap. seperti ini misalnya



Sekarang klik layer alas tempat lilin terlebih dahulu untuk memberinya epek supaya gambarny tidak terlalu terlihat datar, lalu klik kanan pilih blanding option klik tulisan inner Glow dan buat pengaturan seperti ini



Gunakan juga menu Bevel and Embos dan gunakan pengaturan seperti ini




Setelah alasnya sekarang gambar lilin nya sama gunakan menu blanding option, dan gunakan inner shadow, buat pengaturannya seperti ini



kemudian gunakan juga menu Blanding option dan buat pengaturan seperti ini



gambar tempat lilinnya pun sudah beres skarang tinggal drag gambar lilin dari lembar kerja yang pertama untuk digabungkan, jangan lupa potong bagian bawah lilin dengan lasso tool atau pen tool, sesuai lengkungan gambar tempatnya supaya lilin tampak ada didalam tempatnya


Dan langkah terakhir tentunya kita haru menggabungkan semua gambar tersebut dengan memilih Layer > merge visible.
Dan akhirnya gambar kita pun sudah selesai :