Suasana kampung yang tampak sunyi sepi, tak ubahnya kampung tak berpenghuni, namun kalau untuk warga kampung tersebut, suasana seperti itu, adalah hal biasa, atau bisa dibilang bukan hal aneh bagi mereka, karena pada siang hari seperti itu, sebagian dari mereka masih belum pulang, masih disibuk dengan pekerjaan mereka di Sawah atau di ladang-ladang mereka, sedangkan yang lain, yang kebetulan tidak pergi ke sawah atau ladang pun, lebih memilih menggunakan waktu mereka, untuk beristirahat di dalam Rumah.
Di jalan yang tidak terlalu lebar, yang berada tepat di tengah- tengah kampung, tampak seorang laki-laki setengah baya sedang berjalan kaki, ia terus mengayunkan langkahnya diantara batu-batu kerikil yang tercecer sepanjang jalan, seolah tidak peduli dengan terik sinar mentari yang tergantung tepat diatas ubun- ubunnya, penanampilan laki- laki itu memang terlihat sederhana, tapi sinar wajah dan sorot matanya memancarkan aura kewibawaan, dan sepertinya laki-laki itu bukanlah penduduk asli kampung itu, karena selama ia berjalan menyusuri jalanan kampung yang tampak lengang itu, pandangannya tidak henti -henti, terus mengamati kadaan sekeliling kampung yang ia lewati.
Ketika ia sampai di depan sebuah rumah yang besar dan megah, ia pun menghentikan langkahnya, untuk beberapa saat, pandangan matanya tertuju pada rumah itu, entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu, mungkin ia merasa kagum dengan kemewahannya, atau mungkin juga, ia merasa heran karena baru kali ini ia melihat rumah semegah itu, rumah yang besar dengan pekarangan yang luas, sekelilingnya berdiri pagar beton yang tinggi, kalau dari luar, kemegahan rumah itu mungkin hanya bisa dilihat dari sela- sela gerbang dari besi yang terpasang kokoh, mungkin rumah itulah yang paling besar dan paling megah di kampung itu dan pastinya pemiliknya pun adalah orang paling kaya di kampung itu.
Setelah beberapa saat laki-laki itu mematung di depan rumah itu , kemudian ia terlihat mulai kembali melangkahkan kakinya mungkin akan terus meneruskan perjalanannya, tapi kali ini langkahnya tampak sedikit tergesa-gesa seolah ingin segera pergi menjauh dari runah itu,
Jika saja ada yang memperhatikan tingkah laki-laki berpenampilan sederhana itu, pastinya akan merasa heran, karena baru saja ia melangkahkan kaki untuk pergi menjauh dari rumah itu, tapi kemudian, dengan tiba-tiba ia menghentikan langkahnya kembali, kemudian membalikan badannya dan terlihat melangkah kearah gerbang rumah yang baru saja hendak ia tinggalkan.
setelah sampai di depan pintu gerbang, ia pun mengucap salam, satu kali, dua kali, setelah yang ketiga kalinya laki-laki setengah baya itu mengucap salam dengan agak sedikit mengeraskan suaranya, barulah pintu depan rumah itu ada yang membuka dari dalam, dan tampak seorang pemuda dengan perawakan tinggi kurus terlihat keluar dari rumah itu dan langsung bergegas menghampiri laki-laki setengah baya yang masih berdiri di balik pintu gerbang, setelah mereka berhadap-hadapan pemuda pemuda kurus itu dengan ramah bertanya pada tamunya,
"Maaf, bapak ini siapa dan darimana?,....sepertinya bapak bukan warga asli kampung sini!"
"Betul sekali nak, saya memang bukan warga kampung sini, saya cuma seorang pengembara yang kebetulan lewat, dan saya mendengar kalau di rumah ini ada yang sedang sakit, jadi saya sengaja mampir, sekedar ingin menjenguk, dan siapa tahu saya bisa bantu mencoba mengobati yang sedang sakit " kata laki-laki itu menjawab pertanyaan si pemuda,
"Saya pelayan di rumah ini, dan betul sekali, tuan saya sudah hampir setahun sakit keras, dan belum ada tabib atau dokter yang bisa menyembuhkan tuan saya itu, tapi darimana bapak tahu?!!" kata si pemuda memperkenalkan diri pada tamunya, sekaligus bertanya,
"saya cuma mendengar dari warga yang kebetulan saya temui di jalan " laki-laki itu menjawab pertanyaan si pemuda yang ternyata seorang pelayan di rumah itu,
"Oh" kata si pelayan sambil menganggukan kepala tanda mengerti dengan jawaban laki -laki itu, ia pun mempersilahkan tamunya masuk. sambil membalikan badan untuk kembali masuk kedalam rumah besar itu dan laki -laki itupun mengikutinya dari belakang
Mereka berdua pun berjalan beriringan, masuk kedalam rumah, si pelayan langsung membawa tamunya menuju sebuah kamar tempat tuannya terbaring sakit, di ruangan kamar yang cukup besar dan tampak rapih dengan beberapa guci keramik dan pas bunga di sudut - kamar sebagai hiasan, tampak seorang laki- laki yang bisa dibilang masih cukup muda, paling usianya baru sekitar empat puluh tahun atau bahkan mungkin kurang, sedang tergolek lemah di atas tempat tidur, matanya pun terpejam, hanya dadanya yang tampak bergerak naik turun pertanda ia masih bernafas, disamping tempat tidurnya terlihat seorang perempuan muda sedang duduk menemaninya, ketika laki- laki setengah baya dan pelayan itu datang, wanita yang yang memiliki kulit putih mulus dan paras cantik itu bangkit dari kursi yang di dududkinya kemudian mendekat ke arah si pelayan dan tamunya itu, sebelum dia sempat berkata apa -apa, si pelayan lebih dulu bicara pada perempuan muda yang ternyata nyonya rumah, ia menceritakan maksud kedatangan laki-laki yang jadi tamunya.
Setelah si pelayan selesai bicara nyonya rumah bicara pada laki- laki yang sedang berdiri di hadapannya, "Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih, karena tuan sudah mampir kerumah saya , dan bersedia mencoba untuk mengobati suami saya yang sedang sakit"
"Sama- sama nyonya, tapi kalo saya boleh tahu sebenarnya suami nyonya itu sakit apa, dan apa yang menjadi penyebabnya? " tanya laki- laki itu, pada nyonya rumah,
" Saya juga tidak tahu tuan, karena sekitar setahun yang lalu tiba-tiba saja badan suami saya menjadi lumpuh, kemudian mendadak tidak bisa bicara dan matanya pun tmendadak tidak bisa melihat, dan yang lebih anehnya lagi semua tabib dan dokter yang saya panggil untuk mengobati suami saya, semuanya mengatakan, kalo penyakit suami saya itu aneh karena baru kali ini menemukan penyakit seperti yang sedang diderita suami saya, jadi mereka semua tidak sanggup untuk menyembuhkannya"dengan wajah sedih, si nyonya rumah menjelaskan penyakit yang sedang diderita suaminya pada laki-laki tamunya itu.
Mendengar penjelasan wanita itu, laki- laki itu hanya mengangguk- angukan kepala, ia pun bergumam pelan seperti berkata pada dirinya sendiri " oh begitu ya"
tanpa meminta lagi persetujuan yang punya rumah, laki-laki itu pun langsung mendekati tuan rumah yang sedang sakit terbaring lemah, kemudian ia duduk di pinggir tempat tidurnya, sejurus kemudian, ia menempelkan punggung telapak tangannya di kening si tuan rumah yang terbaring tak berdaya, kemudian ia memengang pergelangan tangan kiri tuan rumah yang sedang sakit dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap mulai dari kedua tangan kemudian kaki dan terakhir wajah si tuan rumah yang sedang terbaring di hadapannya, ia lakukan berkali- kali secara bergantian.
Dan keajaibanpun terjadi, Tuan rumah yang sedang terbaring sakit, tiba-tiba saja bangkit dari tempat tidurnya, layakya seseorang yang baru saja bangun tidur, bahkan sepertinya ia merasa sedikit heran karena banyak orang berkumpul di kamarnya, tapi setelah beberapa saat, rupanya ia mulai sadar dengan apa yang terjadi pada dirinya selama ini, dengan penuh rasa haru ia pun langsung merangkul laki - laki yang berada tidak jauh dari tempat ia terduduk, dari mulutnya berkali - kali terucap ucapan kata terima kasih, sedangkan istri dan pelayannya hanya melihat dengan kegembiraan yang luar biasa karena kesembuhannya.
Setelah melepaskan rangkulannya ia pun bertanya pada laki - laki yang telah menyembuhkannya itu,
"Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas jasa besar tuan yang telah menyambuhkan saya, entah harus dengan cara apa saya membalas semua jasa baik tuan, tapi kalau boleh saya tahu tuan tabib ini sebenarnya siapa?"
"saya bukan siapa -siapa, saya hanyalah seorang pengembara yang kebetulan lewat di kampung tuan" jawab si Tabib singkat,
"Oh,,, saya pernah mendengar tentang seorang Tabib sakti yang selalu mengembara dan tidak pernah tinggal di suatu tempat, saya yakin yang dimaksud tabib sakti itu adalah tuan " Kata tuan rumah pada tamunya itu
" Tuan terlalu melebih -lebihkan, saya bukan siapa -siapa dan tidak punya kemampuan apa - apa, saya hanyalah kebetulan jadi jalan kesembuhan yang di berikan yang maha kuasa kepada tuan" jawab si Tabib dengan rendah hati sambil senyum tipis, merasa sedikit lucu mendengar si tuan rumah yang menurutnya terlalu berlebihan menyanjungnya.
"Ternyata benar, seperti yang di bicarakan orang -orang, selain hebat dalam mengobati tuan juga orang yang sangat rendah hati, eh iya tuan tabib, saya harap tuan mau tinggal dulu di rumah saya untuk beberapa hari atau kalau tuan mau tuan boleh tinggal sekehendak tuan, dan tuan tidak usah khawatir apapun yang tuan butuhkan pasti akan akan saya sediakan"
pinta tuan rumah pada laki -laki yang baru saja menyembuhkannya, kemudian dia menyuruh pelayannya untuk segera menyiapkan jamuan untuk tamu kehormatannya itu, tapi sepertinya sang tabib tidak bisa memenuhi keinginan tuan rumah, ia segera berkata pada tuan rumah, ia mencoba menolak cara halus,
" Sebelumnya saya benar -benar minta ma,af tuan, rupanya untuk sekarang ini saya tidak bisa menerima niat baik tuan, karena seperti tuan tahu, saya ini tidak pernah tinggal di suatu tempat, dan maafkan saya juga tuan, saya juga tidak bisa menerima jamuan tuan karena saya hanya makan ketika saya benar -benar lapar, saya berharap tuan bisa mengerti, tapi jika nanti saya kebetulan lewat lagi kekampung tuan, saya pasti akan mampir lagi"
Meski tampak kecewa tapi rupanya si tuan rumah mengerti dengan perkataan si Tabib, ia pun kembali berkata pada si Tabib
" Oh sayang sekali tuan, tapi saya tidak bisa menghalangi niat tuan tabib untuk meneruskan perjalanan, tapi izinkan pelayan saya ini mengantarkan tuan sampai ke perbatasan kampung, sebelum tuan meneruskan perjalanan tuan menuju kampung lain" pinta si tuan rumah pada si Tabib,
" Baiklah tuan" kata si tabib sebelum kemudian mohon diri untuk segera meneruskan perjalanannya, setelah pamitan ia pun meninggalkan rumah besar itu di iringi si pelayan yang diperintahkan tuannya untuk mengantarkannya sampai perbatasan kampung.
Belum jauh mereka meninggalkan rumah mewah milik orang terkaya di kampung itu, tiba -tiba si Tabib menghentikan langkahnya dan berkata pada si pelayan, "Anak muda, kita harus mampir dulu sebentar ke rumah itu " sambil menunjuk kesebuah gubuk yang tidak jauh dari tempat mereka sekarang berdiri, dan tanpa menunggu persetujuan dari si pelayan ia berjalan menuju gubuk yang ia tunjukan tadi, dan si pelayan pun tidak banyak bertanya ia terus mengikuti langkah si tabib dari belakang,
setelah mereka sampai sampai di depan gubuk yang ditujunya, si Tabib mengetuk pintu sambil mengucap salam, rupanya yang punya rumah sedang ada di rumah, karena tidak lama kemudian, pintu ada yang membuka dan keluarl seorang laki -laki tua yang tampak merasa heran karena tidak biasanya ada yang bertamu kerumahnya, tapi ia pun segera mempersilahkan kedua tamunya masuk,
Setelah berada didalam gubuk, tanpa basa - basi si Tabib langsung bertanya pada pak tua yang sedang duduk di hadapannya, " ma'af bapak, apa di rumah ini ada orang yang sedang sakit,,?"
meski agak sedikit merasa aneh dengan pertanyaan tamunya itu, tapi pak tua pemilik gubuk itu pun menjawab
" iya betul sekali tuan, istri saya sudah beberapa bulan ini sakit parah, tapi kami hanya mampu mengobatinya semampu kami, karena tuan juga mungkin bisa melihat bagaimana keadaan kami yang serba pas -pasan " kata pak tua sambil menunjuk ke salah satu sudut ruangan yang tidak jauh dari tempat mereka mengobrol, terlihat seorang perempuan tua sedang terbaring lemah, diatas sebuah tempat tidur kayu yang sangat sederhana, yang terlihat hanya kepalanya karena hampir semua badannya terbalut dengan selimut.
setelah mendengar penjelasan yang punya rumah, si Tabib pun kembali berkata pada pak tua itu
" Begini pak, kalau bapak mengizinkan saya ingin mencoba untuk mengobati istri bapak"
tentu saja pak tua itu merasa senang, karena ternyata masih ada orang yang mau peduli dan memiliki niat baik kepada dia dan isterinya, ia pun menjawab
" Oh tentu saja tuan, silahkan tuan, sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk semua niat baik tuan "
Si Tabib pun langsung mendekat ke arah istri pak tua yang sedang terbaring karena sakit, ia mulai mencoba memberikan pengobatan, cara yang di lakukannya sama seperti yang ia lakukan pada tuan si pelayan sebelumnya, sedangkan si pelayan dan pak tua hanya melihat apa yang sedang di lakukan si Tabib tanpa beranjak dari tempat duduknya. Dan untuk kedua kalinya keajaiban terjadi, istri pak tua yang sedang sakit parah itu, tiba -tiba bangkit seperti seseorang yang baru saja bangun tidur, bahkan ia terus turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati suaminya, seolah tidak ada yang terasa sakit bahkan tidak tampak seperti orang yang baru sembuh dari sakit keras selama berbulan -bulan, melihat yang terjadi pada isterinya tidak bisa dibayangkan betapa gembiranya hati pak tua pemilik gubuk tersebut, ia lengsung merangkul Si Tabib, bahkan jika badannya tidak di tahan oleh si Tabib, mungkin ia akan bersujud dikaki si Tabib, karena saking merasa senang dengan kesembuhan isterinya.
kemudian mereka bertiga pun kembali meneruskan obrolan mereka, meskipun hanya duduk beralaskan tikar usang, tapi mereka tampak begitu asyik dengan obrolan mereka, pak tua dan si pelayan tampak bersemangat mendengarkan semua cerita si tabib tentang pengalaman - pengalaman yang ia alami selama ia mengembara dari satu tempat ketempat lainnya, begitu banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari pengalaman - pengalaman yang di ceritakan si tabib kepada mereka, dan disela -sela obrolan mereka yang tampak begitu seru, terdengar pak tua bicara kepada si tabib, "sekali lagi saya ucap terimakasih untuk pertolongan tuan, jasa tuan kepada saya dan isteri saya terlalu besar dan tidak mungkin kami bisa membalasnya, tapi hanya sekedar tanda ungkapan terima kasih kami, kami berharap tuan bersedia mencicipi makanan yang di sediakan isteri saya, meskipun alakadarnya, tapi cuma itu yang bisa kami sediakan."
si tabib hanya tersenyum sambil menganngguk tanda setuju, ia dan si pelayan pun langsung menyantap hidangan yang sudah di sediakan isteri pak tua itu, dan ia tampak nikmat dan lahap menikmati hidangan yang hanya seadanya itu.
setelah selesai, kemudian merekapun segera berpamitan untuk kembali meneruskan perjalanan mereka.
( Bersambung )
Home » All posts
Friday, May 24, 2013
Saturday, May 18, 2013
Membuat gambar Lilin dengan photoshop
Salam sejahtera selalu,...
Sobat, tadi saya mencoba kutak- katik, membuat gambar dengan menggunakan photoshop, ya itung -itung melatih keterampilan saya yang emang masih pemula dan bisa dibilang masih awam dalam menggunakan aplikasi photoshop ini, dan tidak ada salahnya jika sambil belajar skalian berbagi, meskipun mungkin di antara sobat-sobat semua, pastinya banyak yang ahli dalam bidang desain, hususnya menggunakan photoshop.
Tapi sebelum kita memulai langkah- langkah membuat gambarnya kita lihat dulu hasil akhirnya, nah ini dia hasil akhir dari kutak- katik saya barusan :
Baiklah sobat sekarang kita mulai saja membuat gambarnya dan gambar yang akan kita buat kali ini kita akan mencoba membuat gambar Lilin.
Sekarang langsung aja buka photoshop sobat dan langsung Cntrl + N, untuk membuat file baru baru agar kita bisa segera langsung mulai menggambar, sekarang kita gunakan Rectangular marquee tool yang ada pada Tool box sobat pada lembar kerja yang tadi kita buka, dan pastikan set background color di tool box sobat sudah di beri warna hitam, dan tinggal langsung tekan Delet di key board sobat.Supaya warna backcgrun berubah jadi warna hitam. atau biar lebih praktis bisa gunakan paint bucket tool
Langkah berikutnya Copy dulu layer backgroundnya dengan Layer > New >layer via copy, kemudian gunakan lagi Rectangular marquee tool, dan buatlah gambar lilinnya jangan lupa rubah set background jadi putih kembali kemudian tekan Cntrl + Delete, lalu klik Select + inverse, lalu tekan Delete, dan hilangkan garis seleksinya dengan Selec > deselect ( Cntrl + D ) dan hasil gambarnya akan seperti ini
kemudian klik Gradient Tool pada Tool box sobat, warna gradiennya gunakan warna hitam putih dan untuyk nilai opacity nya kecilkan dari 100% menjadi 40% atau 50%, dan tinggal sapukan dari kanan ke kiri pada gambar lilin yang kita buat tadi
Sekarang supaya bentuk bagian ujung atas gambar lilinnya tidak tampak rata , kita harus memotongnya menggunakan pentool atau lasso tool, kemudian tekan Delete
setelah itu lakukan lagi seperti cara yang di awal yaitu mengcopy layer tapi sekarang Tool yang kita gunakan Elliptical marquee Tool, jika dalam tool box anda yang tampil masih rectangular marquee tool tinggal klik kanan saja pada rectangular marque tool tersebut kemudian setelah gambar toolnya tampil pilih Elliptical marque tool yang gambarnya bulat, kemudian buat gambar seperti ini pada ujung gambar lilin tadi dengan Elliptical marquee tool tersebut
dan disini saya akan menggunakan warna abu -abu untuk gambar bulatan tersebut jadi set backgroun kita isi dengan warna abu-abu, dan tinggal tekan cntrl + Delet, dan sama seperti sebelumnya supaya gambarnya mempunyai later terpisah seperti gambar lilin dan gambar background kita klik Selec > inverse, lalu tekan Delete. kemudian hilangkan seleksinya dengan Cntr + D, untuk mengatur letak dan besar kecilna ukuran bulatan tersebut gunakan saja Move tool.
Untuk membuat efek agar ujung lilin tampak meleleh gunakan Filter >liquipy, kemudian pada filterliquipi tersebut pilih tool tang paling atas yaitu Forward warf tool dan gunakan pada gambar bulat di ujung lilin tadi, lalu Ok,
Untuk membentuk supeya gambar lelehan ujung lilin mengikuti bentuk lilin klik kanan saja pada gambar bulatannya pilih Free transform, lalu klik kanan sekali lagi pilih warp, dan tinggal geser saja garis-garisnya supaya bentuk gambarnya sesuai keinginan sobat
setelah itu supaya gambar lelehannya tampak tiga dimensi klik kanan pada gambar bulatannya da pilih Blanding option, pada menu layer style tersebut aturlah pengaturan Bevel and Embos dan gunakan juga Drop sedow seperti ini
Sekarang kita gambar sumbu lilinnya, gunakan lagi raktangular marQue tool untuk menggambar sumbunya kemudian tinggal Cntrl + Delete dan untuk membengkokan gambar sumbunya gunakan saja Smudge tool pada tool box sobat
Setelah sumbunya sekarang kita gambar apinya, gunakan cara seperti di awal yaitu mulai dengan meng copy layer, kemudian kita gunakan Eliiptical marque tool, dan buat gambar bulat pada ujung gambar sumbu lilin tersebut tapi kali ini set backgroun kita kita isi dengan warna orange kemudian Cntrl + Delete, lalu klic Select > Inverse, dan tekan Delete, lalu Cntrl + D
Sekarang klik samudge tool pada tool box kita untuk kita guanakan membentuk gambar api nya, caranya gampang saja tinggal kita letakan tool tersebut pada gambar apinya sambil menekan mous kita dan bentuklah sesuai keinginan kita, untuk mengatur diameternya tinggal klik kana dan geser-geser saja
Untuk membuat cahaya apinya tinggal klik kanan saja pada gambar apinya, lalu pilih blanding option, dan klik tulisan Outer Glow pada menu layer style yang muncul, dan buat pengaturannya sesuai selera sobat
Lalu gabungkan semua layernya kecuali layer backgroun dengan mengklik setiap layer yang mau di gabung satu persatu sambil menekan tombol Cntrl ,...Untuk gambar lilinnya sudah selesai kita tinggal gambar, tempat lilinnya sobat,,,tapi sebelum mulai menggambarnya mending kita pisah aja dulu dengan membuat file baru dengan Cntrl + N, dan seperti yang pertama kita bikin warnanya hitam juga,caranya sama dengan cara waktu menggambar lilin yaitu dengan meng copy layernnya terlebih dahulu, sekarang kita mulai menggambar alas tempat lilinnya dengan membuat gambar berbentuk lonjong dengan Ellliptical marquee tool pada lmbar baru kita, untuyk memberi warnanya sama dengan cara sebelumnya dan disini saya memberi warna abu-abu, lalu select > inverse dan delete
Setelah mnggambar alasny sekarang kita gambar tempat lilinnya , caranya sama persis dengan cara sebelumnya, hanya bentuknya yang berbeda sekarang kita gunakan Ellliptical marque tool kita kalo tadi bentuk lonjongnya horizintal sekarang vertikal warnanya juga sama diisi warna abu-abu, lalu potong dengan menggunakan rectangular marquee tool,lalu tekan Delete.
Gunakan lagi Elliptical marquee tool, dan bentuk gambar seperti ini
Tapi kali ini di isi warnanya dengan warna yang lebih gelap. seperti ini misalnya
Sekarang klik layer alas tempat lilin terlebih dahulu untuk memberinya epek supaya gambarny tidak terlalu terlihat datar, lalu klik kanan pilih blanding option klik tulisan inner Glow dan buat pengaturan seperti ini
Gunakan juga menu Bevel and Embos dan gunakan pengaturan seperti ini
Setelah alasnya sekarang gambar lilin nya sama gunakan menu blanding option, dan gunakan inner shadow, buat pengaturannya seperti ini
kemudian gunakan juga menu Blanding option dan buat pengaturan seperti ini
gambar tempat lilinnya pun sudah beres skarang tinggal drag gambar lilin dari lembar kerja yang pertama untuk digabungkan, jangan lupa potong bagian bawah lilin dengan lasso tool atau pen tool, sesuai lengkungan gambar tempatnya supaya lilin tampak ada didalam tempatnya
Dan langkah terakhir tentunya kita haru menggabungkan semua gambar tersebut dengan memilih Layer > merge visible.
Dan akhirnya gambar kita pun sudah selesai :
Saturday, May 11, 2013
Membuat gambar Daun dan Tangkai bunga dengan photoshop
Pada postingan saya sebelumnya, yang berjudul, Membuat gambar Bunga Mawar dengan photoshop, saya merasa kurang lengkap kalau gambar bunga yang saya buat itu, tidak dilengkapi gambar daun dan tangkainya, jadi pada postingan ini, saya akan mencoba membuat gambar daun dan tangkai bunganya, yang gambar sudah jadinya kira-kira seperti ini :
Baiklah sobat tidak akan banyak basa-basi lagi, kita mulai saja untuk mulai membuat gambarnya,
seperti biasa kita buat dulu file baru untuk tempat kita menggambar, dengan Cntr + N, dan silahkan atur ukurannya sesuai kebutuhan sobat,
kemudian klik gambar pena di tool box sobat, karena emang kita akan membuat gambar ini dengan menggunakan Pen tool, disini saya akan mencoba menbuat gambar batangnya dulu, jadi kita tinggal menggambar bentuk batang dengan Pen tool
Setelah garisnya menyambung kita klik kanan pada gambar yang kita buat, kemudian pilih Make slection, setelah garisnya berubah jadi garis seleksi yaitugambar titik putus -putus, kita tinggal mewarnainya disini saya memakai warna hijau, jadi tinggal rubah set background color, pada tool box sobat jadi hijau kemudian tekan delete, gambar yang kita buat tadi pun sekarang sudah berwarna hijau, sekarang kita pisahkan jadi layer baru dengan memilih Layer > New > layer via copy. , kemudian klik dulu layer background pada kotak layer sebelah kanan bawah tapi pastikan warna set background color sobat sudah dikembalikan jadi putih lagi setelah tadi di ganti hijau, kemudian tekan Cntrl + Delete, sekarang backgroun kita sudah kembali polos, dak kita pindah lagi ke layer batang, klik layernya untuk menghidupkan layer,
Sekarang kita akan membuat gambar batang tadi jadi terlihat tiga dimensi menggunakan layer style, sekarang klik kanan pada gambar dan pilih blending option, kemudian pada menu layer style nya klik tulisan Bevel and Emboss dan buat pengaturannya seperti ini
sekarang kita tinggal gambar daunnya, caranya sama saja, buat lagi file baru untuk menggambar daunnya dan gunakan pen tool untuk menggambar bentuk daunnya.
Seperti sebelumnya , klik kanan, pilih make selection lalu Ok, kemudian beri warna dengan cara seperti di atas, disini saya pun memberi warna hijau,
Dan masih sama seperti sebelumnya kita pisahkan gambar daun kita, dari backgroundnya sehingga menjadi layer terpisah, dengan membiarkan tetap terseleksi kemudian copy layer dan menekan Cntrl + Delete pada layer background
Setelah bentuk daunnya jadi, kita harus menggambar batang tengah daun, caranya gambar saja dengan pen tool seperti menggambar bentuk daunnya di awal, kemudian klik kanan dan pilih make selection
Setelah jadi garis seleksi terangkan warnanya supaya tampak berbeda dari gambar daunnya dengan memilih Image > Adjusment > Curves. kemudian terangkan warnanya dengan menaikan garis pada menu curves tersebut,
gambarlah seperti pada bentuk daun asli,
Sebaiknya gambar tulang tengah daun yang tadi kita gambar kita pisah dari gambar daunya supaya mudah bagi kita untuk, merubah dan menambah efek lain dengan cara sama seperti di atas yaitu dengan menyeleksinya, untuk menyeleksi kita bisa menggunaka magic tool kemudian meng copy layer,
Seperti di sini untuk daunnya saya memberinya texture agar tidak terlalu tampak polos dengan memilih Filter > texture > grain, sedangkan untuk batang tengahnya saya memakaikan inner bevel pada menu layer style supaya terlihat tiga dimensi, seperti ini jadinya
Membuat gambar Bunga Mawar dengan photoshop
Mudah- mudahan saat membaca postingan ini kabar sobat semua dalam keadaan baik.
Baiklah sobat, dalam postingan ini saya akan mencoba membuat gambar Bunga mawar, tentu saja semua orang juga tahu dengan yang namanya bunga mawar tau Rose ini dan tentunya banyak yang suka dengan keindahan bunga yang satu ini, dan kali ini saya akan mencoba menggambarnya menggunakan photoshop, sebelum kita memulai menggambarnya gak ada salahnya kita lihat dulu seperti apa hasil akhir gambar yang akan kita buat itu, ini dia gambarnya :
Sobat, seperti kita tahu, bunga mawar itu terdiri dari kelopak-kelopak yang tersusun sehingga menjadi bentuk bunga mawar seperti yang kita tahu, jadi untuk menggambarnyapun kita harus membuat gambar kelopak bunga yang nantinya bisa kita susun menjadi gambar bunga mawar yang kita inginkan, kita mulai aja dengan menggambar kelopaknya :
- seperti biasa kita buat fail baru dengan Ctrl + N dan silahkan sobat atur ukurannya sesuai kebutuhan sobat, kemudian klik elipse tool di tool box sobat dan buat bentuk bulat pada lembar file yang yang sudah kita buat tadi, kemudian pada gambar bulat tadi klik kanan dan pilih Make selektion langsung klik OK ketika muncul menu make slection, dan gambar bulatan tadi pun akan berubah jadi garis seleksi.
sekarang kiata tinggal melangkah pada langkah berikutnya yaitu mengcopy gambar kelopak tadi dengan memilih Layer > New > layer via Copy. lakukan tiga kali karena kita akan mengcopynya jadi tiga, kemudian susun seperti ini.
Untuk menggeser dan merubah ukuran besar kecil kelopak dalam menyusunnya gunakan Move tool, tapi jangan lupa sasat menggunakakan move tool nya sebaiknya sambil menekan tombol shift di keyboard sobat supaya tidak merubah bentuk gambarnya,
setelah selesai menyusunnya satukan ketiga gambar kelopak tersebut dengan mengklik ketiga layer dari gambar tersebut sambil menekan tombol Cntrl, kemudian pilih Layer > merge Down, tapi jangan sampai leyer background tergabung juga, sekarang kita copy lagi gambar hasil penggabungan tadi menjadi empat, dengan cara seperti di atas kemudian atur juga ukuran dan kemiringannya denga Move tool, disini saya membuatnya jadi kecil dua dan yang agak besar dua.
Kemudian susun gambar hasil copy tadi seperti ini :
setelah itu tinggal gabungkan ketiga gambar tadi dengan cara yang sama dengan sebelumnya, yaitu memilih layer > merge down setelah menyeleksi tiga lyer gambar tersebut,
untuk bagian dalam bunga mawar kita sudah selesai sekarang tinggal menggambar kelopak luarnya, langsung aja sekarang kita ambil lagi gambar klopak bunga dari lembar file yang pertama kita buat dengan mendragnya seperti aebelumnya, kemudian letakan seperti pada gembar berikut
selanjutnya kik kanan pada gambar kelopak yang kita drag tadi lelu pilih Free transform, trus klik kanan sekali lagi dan pilih wrap, lalu tarik dari salah satu sudut bagian atas garis - garis yang muncul sehingga gambar kita menjadi seperti melipat,
langkah berikutnya ulangi mendrag gambar kelopak dari file yang pertama kita buat dan lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu memakai menu free tranporm da memilih wrap, tapi untuk memilih sudut atas garisnya sekarang pilih yang berlawanan, kalo tadi misalnya memilih garis atas sebelah kiri berarti sekarang garis atas sebelah kanan,
Untuk membuat gambar kelopak bunga mawar bagian dalamnya agar telihat distorsi, sobat bisa memanfaatkan tool pada filter liqufy dengan cara pilih Filter > liquify kemudian pilih tool Twirl clockwise tool dan setelah mengatur diameternya di sebelah kanan supaya besarnya pas letakan gambar bulatnya klik ditengah - tengah gambar bunga mawar kita dan tahan, maka sobat akan melihat gambar kita itu akan merubah seperti diputar perlahan setelah kira-kira pas tinggal klik OK
sobat juga bisa mengcopy lagi kedua gambar kelopak tadi supaya susunan yang melipatnya lebih banyak, dan akhirnya gambar kita pun sudah jadi.
sobat, rasanya kurang lengkap kalau gambar bunga yang kita buat tadi, tidak dilengkapi batang atau daun, tapi biar ga kepanjangan, untuk langkah menggambar daun dan batangnya saya pisah aja dalam Menggambar Daun dan Tangkai bunga dengan photoshop
Dan satu lagi sobat, dalam menggambar bunga barusan, itu cuma langkah garis besarnya aja , tapi dengan pola cara menggambar kita tadi, sobat bisa mengembangkannya sehingga bisa menggambar bunga dengan bentuk, warna, atau detail pencahayaan yang lebih bagus, atau sobat bisa menambahkan tekstur, tentu gambar sobat akan jauh lebih bagus lagi, ini dia gambar bunga tadi yang sudah saya coba kasih gambar daun dan batangnya :
Baiklah sobat, dalam postingan ini saya akan mencoba membuat gambar Bunga mawar, tentu saja semua orang juga tahu dengan yang namanya bunga mawar tau Rose ini dan tentunya banyak yang suka dengan keindahan bunga yang satu ini, dan kali ini saya akan mencoba menggambarnya menggunakan photoshop, sebelum kita memulai menggambarnya gak ada salahnya kita lihat dulu seperti apa hasil akhir gambar yang akan kita buat itu, ini dia gambarnya :
Sobat, seperti kita tahu, bunga mawar itu terdiri dari kelopak-kelopak yang tersusun sehingga menjadi bentuk bunga mawar seperti yang kita tahu, jadi untuk menggambarnyapun kita harus membuat gambar kelopak bunga yang nantinya bisa kita susun menjadi gambar bunga mawar yang kita inginkan, kita mulai aja dengan menggambar kelopaknya :
- seperti biasa kita buat fail baru dengan Ctrl + N dan silahkan sobat atur ukurannya sesuai kebutuhan sobat, kemudian klik elipse tool di tool box sobat dan buat bentuk bulat pada lembar file yang yang sudah kita buat tadi, kemudian pada gambar bulat tadi klik kanan dan pilih Make selektion langsung klik OK ketika muncul menu make slection, dan gambar bulatan tadi pun akan berubah jadi garis seleksi.
sekatang kita warnai bulatan tersebut, Karena disini saya akam membuat gambar bunga mawar merah maka kita rubah Set background color pasa tool box sobat jadi merah kemudian tekan tombol Cntr + Delete, atau yang biasa menggunakan paint bucket tool silahkan saja yang penting path yang kita buat tadi berwarna merah.
langkah berikutnya biarkan gambar bulat tadi tetap terseleksi jangan menekan deselec karena kita akan memisahkan gambarnya dengan background, caranya langsung kita copy layer dengan klik Layer > New > Layer via copy. layer kita pun sudah jadi dua, sekarang kita klik dulu layer beckgroun yang tadi kita copy untuk membuatnya polos, pastikan warna Set backgroun color di tool box sobat sudah jadi warna putih lagi, kemudian tekan Cntr + Delete.
- Setelah memiliki ganbar bulat warna merah dengan layer terpisah, kita lebih gampang untuk merubahnya, dan sekarang kita akan merubahnya jadi bentuk kelopak bunga, pertama kita klik kanan pada gambar bulat tadi kemudian pilih free transform, lelu ulangi klik kanan sekali lagi dan pilih Warp. sekabr gambar kita jadi elastis kita tinggal menarik gari2nya untuk merubah bentuknya,
- setelah membentuk kelopak bunya Klik filter > Liquify dan pilih Forward warp tool, gunakan pada ujung gambar kelopak bunga tadi supaya ujungnya jagi bergelombang tidak rata untuk mengatur diameter tool nya tinggal geser pengaturan sebelah kanan. setelah selesai langsung klik OK
selanjutnya klik kanan lagi lalu pilih blending option,dan pada layer style yang muncul klik tulisan Inner shadow sehingga muncul menu untuk mengatur inner shadow nya kemudian atur seperti ini :
Setelah merasa pas tinggal klik OK, dan sekarang tahap awalnya yaitu menggambar kelopak bunganya sudah selesai hasilnya seperti ini :
- Langkah berikutnya adala membuat bentuk bunga mawar dengan gambar kelopal bunga yang barusan kita buat, dan supaya memudahkan pekerjaan kita kiata buat lagi aja file baru dengan CTRL + N untuk tempat kita menggambar bunga nya, kemudian Drag gambar kelopak kita pada lembar file baru itu, tapi file yang gambar kelopak tadi jangan di close dulu karena nanti akan kita butuhkan lagi, atau sobat bisa save dulu biar nanti bisa kita buka lagi, baiklah setelah kita drag kita pindah ke file kedua yang sudah berisi gambar kelopak bunga juga,
sekarang kiata tinggal melangkah pada langkah berikutnya yaitu mengcopy gambar kelopak tadi dengan memilih Layer > New > layer via Copy. lakukan tiga kali karena kita akan mengcopynya jadi tiga, kemudian susun seperti ini.
Untuk menggeser dan merubah ukuran besar kecil kelopak dalam menyusunnya gunakan Move tool, tapi jangan lupa sasat menggunakakan move tool nya sebaiknya sambil menekan tombol shift di keyboard sobat supaya tidak merubah bentuk gambarnya,
setelah selesai menyusunnya satukan ketiga gambar kelopak tersebut dengan mengklik ketiga layer dari gambar tersebut sambil menekan tombol Cntrl, kemudian pilih Layer > merge Down, tapi jangan sampai leyer background tergabung juga, sekarang kita copy lagi gambar hasil penggabungan tadi menjadi empat, dengan cara seperti di atas kemudian atur juga ukuran dan kemiringannya denga Move tool, disini saya membuatnya jadi kecil dua dan yang agak besar dua.
Kemudian susun gambar hasil copy tadi seperti ini :
setelah itu tinggal gabungkan ketiga gambar tadi dengan cara yang sama dengan sebelumnya, yaitu memilih layer > merge down setelah menyeleksi tiga lyer gambar tersebut,
untuk bagian dalam bunga mawar kita sudah selesai sekarang tinggal menggambar kelopak luarnya, langsung aja sekarang kita ambil lagi gambar klopak bunga dari lembar file yang pertama kita buat dengan mendragnya seperti aebelumnya, kemudian letakan seperti pada gembar berikut
selanjutnya kik kanan pada gambar kelopak yang kita drag tadi lelu pilih Free transform, trus klik kanan sekali lagi dan pilih wrap, lalu tarik dari salah satu sudut bagian atas garis - garis yang muncul sehingga gambar kita menjadi seperti melipat,
langkah berikutnya ulangi mendrag gambar kelopak dari file yang pertama kita buat dan lakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu memakai menu free tranporm da memilih wrap, tapi untuk memilih sudut atas garisnya sekarang pilih yang berlawanan, kalo tadi misalnya memilih garis atas sebelah kiri berarti sekarang garis atas sebelah kanan,
Untuk membuat gambar kelopak bunga mawar bagian dalamnya agar telihat distorsi, sobat bisa memanfaatkan tool pada filter liqufy dengan cara pilih Filter > liquify kemudian pilih tool Twirl clockwise tool dan setelah mengatur diameternya di sebelah kanan supaya besarnya pas letakan gambar bulatnya klik ditengah - tengah gambar bunga mawar kita dan tahan, maka sobat akan melihat gambar kita itu akan merubah seperti diputar perlahan setelah kira-kira pas tinggal klik OK
sobat juga bisa mengcopy lagi kedua gambar kelopak tadi supaya susunan yang melipatnya lebih banyak, dan akhirnya gambar kita pun sudah jadi.
sobat, rasanya kurang lengkap kalau gambar bunga yang kita buat tadi, tidak dilengkapi batang atau daun, tapi biar ga kepanjangan, untuk langkah menggambar daun dan batangnya saya pisah aja dalam Menggambar Daun dan Tangkai bunga dengan photoshop
Dan satu lagi sobat, dalam menggambar bunga barusan, itu cuma langkah garis besarnya aja , tapi dengan pola cara menggambar kita tadi, sobat bisa mengembangkannya sehingga bisa menggambar bunga dengan bentuk, warna, atau detail pencahayaan yang lebih bagus, atau sobat bisa menambahkan tekstur, tentu gambar sobat akan jauh lebih bagus lagi, ini dia gambar bunga tadi yang sudah saya coba kasih gambar daun dan batangnya :
Monday, May 6, 2013
KEPINGAN HATI SALWA ( Bagian 1 )
Mentari kembali pancarkan sinar keemasannya, berusaha cairkan kebekuan pagi dengan sentuhan hangatnya, burung- burung kecil, kembali menari di ranting- ranting pohon, menyambut riang dengan nyanyiannya yang merdu, Kupu- kupu pun kembali memamerkan keindahan warna- warninya, diantara kepakan sayapnya yang anggun.
satu lagi, kuncup mawar mekar di pagi ini, mawar jingga kesukaanku, yang selalu membuatku merasa iri, setiap kali aku mengagumi keindahannya, " Jika saja hatiku bisa seperti bunga mawar kesayanganku itu, setiap kali ada kelopaknya yang layu dan gugur, selalu mekar kuncup baru sebagai penggantinya "
" Prak,...!!!" Tiba-tiba terdengar suara ada barang yang pecah, suaranya seperti berasal dari arah kamarku, setengah berlari, aku meninggalkan pekarangan, aku masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarku yang pintunya setengah terbuka,
ketika sampai di dalam kamar, aku mendapati Adik laki-lakiku yang baru berumur enam tahun sedang berdiri di samping meja belajarku, dilantai yang tidak jauh dari tempat ia berdiri, tampak pecahan Pas bunga yang terbuat dari keramik berserakan, melihat semua itu, rasanya semua darah di tubuhku naik ke kepala, perasaan kaget, kesal dan marah semuanya bercampur jadi satu, tanpa aku sadari dari mulutku keluar bentakan keras, " Wildaaan,!!!" mendengar bentakan yang aku tunjukan padanya wildan adikku sepertinya benar-benar ketakutan, mimik mukanya sepontan berubah seperti hendak menangis.
Tiba-tiba Ibuku masuk dan bertanya " Ada apa sih,,,,, Masih pagi udah pada ribut " rupanya bentakanku yang setengah sadar itu, sangat keras sehingga sampai terdengar oleh ibu yang sedang berada di dapur, Adiku dengan suara yang gemetar dan terbata-bata karena ketakutan, berkata pada Ibuku " Wildan cuma mau minjam pensilnya kak Salwa " cuma itu yang bisa ia katakan, Ibu langsung meraih tangan Wildan dan menuntunnya keluar kamar, meninggalkanku yang masih berdiri kaku di dalam kamar, sambil menutup pintu kamar dari luar, terdengar ibu bicara dengan segala kekesalannnya " salwa,,,kamu kaya anak kecil aja , itu kan cuma pas bunga, kamu masih bisa beli lagi yang baru, lihat,,, adikmu sampai ketakutan kaya gini,.."
Aku mulai bisa menguasai diriku kembali, tiba-tiba seluruh tubuhku terasa lemas, sepertinya lututku tak sanggup lagi menopang tubuhku untuk terus berdiri, dan akhirnya tubuhkupun ambruk dan terduduk bersimpuh di lantai, setelah beberapa saat aku mencoba untuk menenangkan perasaanku, aku coba menggerakan tanganku untuk mengumpulkan kepingan pas bunga miliku yang kini hanya berupa kepingan keramik yang berserakan di hadapanku, kemudian aku simpan pecahan pas bungaku itu di atas meja belajar yang tidak jauh dari tempat aku terduduk, kemudian dengan sisa tenagaku aku paksakan untuk melangkah ketempat tidur, agar aku bisa merebahkan tubuhku.
Bagi orang lain siapapun itu, pasti akan sama seperti pikiran ibuku, itu hanya pas bunga yang terbuat dari bahan keramik, sama sekali tidak ada istimewanya, barang seperti itu bisa di jumpai dan dibeli dengan mudah di toko-toko cendramata atau toko-toko yang menjual barang seperti itu, jika saja ada yang membuat benda itu berbeda dengan pas bunga yang lainnya, itu hanyalah karena terdapat ukiran namaku yang tertulis disana, tapi untuk itu gampang saja, tinggal pesan saja, di pengrajin keramik manapun pasti bisa, cuma itu keistimewaannya, tidak lebih. Tapi lain bagiku, benda itu bagiku sangat berharga , dan mempunyai nilai yang sangat berarti bagiku, karena bagiku pasbunga keramik itu adalah satu-satunya kenang-kenangan yang tersisa, yang di tinggalkan orang yang sangat aku cintai dan sampai sekarang sejujurnya aku masih menyayanginya, pas bunga itu diberikan kak Fais di hari ulang tahunku yang ke tujuh belas, sebagai hadiah ulang tahun untukku, tapi sekarang benda kesayanganku itu telah hancur berkeping-keping, sebagaimana hancurnya hatiku ketika aku tahu kalau kak fais telah pergi dari hidupku.
Tubuhku terbaring lemah diatas tempat tidur, sedangkan fikiranku melayang jauh terbawa ingatanku ke masa- masa yang pernah aku lalui, semuanya seperti terekam dalam ingatanku, dan kini semua rekaman itu di putar kembali, peristiwa- peristiwa itu, terasa begitu nyata dalam bayanganku, seolah semuanya baru saja terjadi kembali.
Tak kuasa kubendung lagi, tetesan air bening itu pun, meleleh dari sudut-sudut mataku, ada perasaan yang sulit untuk aku ungkapkan, terasa sakit seperti menyayat-nyayat hatiku, perasaan yang sama, seperti ketika untuk pertama kalinya aku menyadari, kalau kak Fais, tidak lagi jadi bagian dari kehidupanku.
( Bersambung )
satu lagi, kuncup mawar mekar di pagi ini, mawar jingga kesukaanku, yang selalu membuatku merasa iri, setiap kali aku mengagumi keindahannya, " Jika saja hatiku bisa seperti bunga mawar kesayanganku itu, setiap kali ada kelopaknya yang layu dan gugur, selalu mekar kuncup baru sebagai penggantinya "
" Prak,...!!!" Tiba-tiba terdengar suara ada barang yang pecah, suaranya seperti berasal dari arah kamarku, setengah berlari, aku meninggalkan pekarangan, aku masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarku yang pintunya setengah terbuka,
ketika sampai di dalam kamar, aku mendapati Adik laki-lakiku yang baru berumur enam tahun sedang berdiri di samping meja belajarku, dilantai yang tidak jauh dari tempat ia berdiri, tampak pecahan Pas bunga yang terbuat dari keramik berserakan, melihat semua itu, rasanya semua darah di tubuhku naik ke kepala, perasaan kaget, kesal dan marah semuanya bercampur jadi satu, tanpa aku sadari dari mulutku keluar bentakan keras, " Wildaaan,!!!" mendengar bentakan yang aku tunjukan padanya wildan adikku sepertinya benar-benar ketakutan, mimik mukanya sepontan berubah seperti hendak menangis.
Tiba-tiba Ibuku masuk dan bertanya " Ada apa sih,,,,, Masih pagi udah pada ribut " rupanya bentakanku yang setengah sadar itu, sangat keras sehingga sampai terdengar oleh ibu yang sedang berada di dapur, Adiku dengan suara yang gemetar dan terbata-bata karena ketakutan, berkata pada Ibuku " Wildan cuma mau minjam pensilnya kak Salwa " cuma itu yang bisa ia katakan, Ibu langsung meraih tangan Wildan dan menuntunnya keluar kamar, meninggalkanku yang masih berdiri kaku di dalam kamar, sambil menutup pintu kamar dari luar, terdengar ibu bicara dengan segala kekesalannnya " salwa,,,kamu kaya anak kecil aja , itu kan cuma pas bunga, kamu masih bisa beli lagi yang baru, lihat,,, adikmu sampai ketakutan kaya gini,.."
Aku mulai bisa menguasai diriku kembali, tiba-tiba seluruh tubuhku terasa lemas, sepertinya lututku tak sanggup lagi menopang tubuhku untuk terus berdiri, dan akhirnya tubuhkupun ambruk dan terduduk bersimpuh di lantai, setelah beberapa saat aku mencoba untuk menenangkan perasaanku, aku coba menggerakan tanganku untuk mengumpulkan kepingan pas bunga miliku yang kini hanya berupa kepingan keramik yang berserakan di hadapanku, kemudian aku simpan pecahan pas bungaku itu di atas meja belajar yang tidak jauh dari tempat aku terduduk, kemudian dengan sisa tenagaku aku paksakan untuk melangkah ketempat tidur, agar aku bisa merebahkan tubuhku.
Bagi orang lain siapapun itu, pasti akan sama seperti pikiran ibuku, itu hanya pas bunga yang terbuat dari bahan keramik, sama sekali tidak ada istimewanya, barang seperti itu bisa di jumpai dan dibeli dengan mudah di toko-toko cendramata atau toko-toko yang menjual barang seperti itu, jika saja ada yang membuat benda itu berbeda dengan pas bunga yang lainnya, itu hanyalah karena terdapat ukiran namaku yang tertulis disana, tapi untuk itu gampang saja, tinggal pesan saja, di pengrajin keramik manapun pasti bisa, cuma itu keistimewaannya, tidak lebih. Tapi lain bagiku, benda itu bagiku sangat berharga , dan mempunyai nilai yang sangat berarti bagiku, karena bagiku pasbunga keramik itu adalah satu-satunya kenang-kenangan yang tersisa, yang di tinggalkan orang yang sangat aku cintai dan sampai sekarang sejujurnya aku masih menyayanginya, pas bunga itu diberikan kak Fais di hari ulang tahunku yang ke tujuh belas, sebagai hadiah ulang tahun untukku, tapi sekarang benda kesayanganku itu telah hancur berkeping-keping, sebagaimana hancurnya hatiku ketika aku tahu kalau kak fais telah pergi dari hidupku.
Tubuhku terbaring lemah diatas tempat tidur, sedangkan fikiranku melayang jauh terbawa ingatanku ke masa- masa yang pernah aku lalui, semuanya seperti terekam dalam ingatanku, dan kini semua rekaman itu di putar kembali, peristiwa- peristiwa itu, terasa begitu nyata dalam bayanganku, seolah semuanya baru saja terjadi kembali.
Tak kuasa kubendung lagi, tetesan air bening itu pun, meleleh dari sudut-sudut mataku, ada perasaan yang sulit untuk aku ungkapkan, terasa sakit seperti menyayat-nyayat hatiku, perasaan yang sama, seperti ketika untuk pertama kalinya aku menyadari, kalau kak Fais, tidak lagi jadi bagian dari kehidupanku.
( Bersambung )
Sunday, May 5, 2013
Samudra jiwa
Tiada riak, apalagi ombak
Tiada pekik camar, atau kelakar para nelayan
Hanya kekosongan, berselimut kabut
Terselip, diantara terjal batu karang
Hanya bahtera tua
Dengan segala keputus asaan sang Nahkoda
Yang sudah terlalu lama kehilangan arah
Subscribe to:
Posts (Atom)